Tesla Bangun Unit Energi Baru di China

Unit energi baru Tesla di China akan berbasis kecerdasan buatan.

EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla merealisasikan unit perusahaan energi terbarukan di Shanghai, China.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla merealisasikan unit perusahaan energi terbarukan di Shanghai, China, yang fokus mengembangkan piranti lunak berbasis kecerdasan buatan dan pelayanan teknis penyimpanan energi. Unit baru tersebut sudah mulai dibangun pada Kamis, demikian laporan sejumlah media yang dipantau dari Beijing, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga


Jumlah modal yang didaftarkan untuk unit baru itu sebesar 2 juta dolar AS yang sepenuhnya didanai oleh unit Tesla Hong Kong yang diwakili oleh Zhu Xiaotong alias Tom Zhu, demikian Tianyancha, platform penyedia informasi perusahaan di China. Unit baru itu berdiri beberapa hari setelah CEO Tesla Elon Musk pada Ahad (9/4/2023) mengumumkan rencana membangun pabrik baru di Shanghai yang akan memproduksi baterai berskala besar.

"Megafactory kami akan berada di Shanghai yang mampu memproduksi 10.000 megapak per tahun," cuit Tesla dalam Twitter, yang dilengkapi dengan foto acara penandatanganan di Shanghai.

"Tesla membuka pabrik megapak di Shanghai untuk menambah kapasitas produksi pabrik megapak di California," kata Musk dalam cuitan Senin itu.

Menurut penjelasan Tesla, megapak merupakan bateri bertenaga penuh yang bisa menyimpan dan memberikan dukungan energi sehingga membantu menstabilkan jaringan dan mencegah pemadaman listrik. Perusahaan megapak Tesla di California, AS, juga menghasilkan 10.000 unit per tahun.

Sebelumnya Teslamembangun Gigafactory di Shanghai yang memproduksi 710.000 unit mobil listrik sepanjang tahun 2022. Gigafactory di Shanghaiadalah perusahaan mobil listrik terbesar yang dimiliki Tesla di luar AS.

Tesla bukan satu-satunya perusahaan terkemuka AS yang ekspansi di China karena pada 9 April, raksasa cip Intel telah membangun kantor untuk mengintegrasikan bisnisnya di Sanya, Provinsi Hainandi selatan China.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler