Begini Cara Imam Qatadah Maksimalkan Ibadah 10 Hari Terakhir Ramadhan
Imam Qatadah termasuk generasi salaf yang merindukan Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Apa yang dilakukan oleh generasi salaf terdahulu selama bulan suci Ramadhan patut menjadi contoh bagi umat Muslim saat melewati hari-hari dalam Ramadhan.
Ada begitu banyak gambaran betapa mereka, generasi salaf, memaksimalkan setiap detik selama Ramadhan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Sejak awal Ramadhan, generasi salaf terdahulu telah meningkatkan ibadah mereka lebih dari bulan-bulan sebelumnya. Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, ibadah mereka pun tidak melemah. Justru sebaliknya, mereka semakin menaikkan ibadah dan semakin pula mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salah satu ulama dari generasi salaf, Imam Qatadah bin Da'imah As-Sadusi, atau yang populer disebut Imam Qatadah, mengisi hari-harinya selama Ramadhan dengan membaca Alquran.
Di luar Ramadhan, Imam Qatadah biasa mengkhatamkan bacaan Alquran selama 7 hari. Namun di bulan Ramadhan, durasinya semakin singkat. Di bulan suci itu ia biasa mengkhatamkan bacaan Alquran selama tiga hari. Artinya, setiap tiga hari, ia menyelesaikan satu kali khataman bacaan Alquran.
Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, bacaan Alquran yang dilakukan oleh Imam Qatadah sungguh-sungguh semakin ditingkatkan. Dia semakin giat membaca Alquran pada setiap malamnya.
Bahkan, diketahui bahwa selama 10 hari terakhir Ramadhan, Imam Qatada biasa mengkhatamkan bacaan Alquran di setiap malamnya.
Di 10 hari terakhir Ramadhan itu juga, Nabi Muhammad SAW biasa beritikaf. Lalu di tahun wafatnya, Nabi SAW melakukan itikaf pada 20 hari terakhir Ramadhan. Itikaf adalah salah satu amalan ibadah yang menggabungkan banyak amal ibadah, seperti tilawah, shalat, dzikir, doa dan semacamnya.
Sumber: islamway