Mudik, Itu Saja ..!

Mudik habis-habisan, alpa pada keseimbangan ...

retizen /sucahyo adi swasono
.
Rep: sucahyo adi swasono Red: Retizen
Sumber Gambar Ilustrasi: detik.com

“Masihkah kata mudik menghiasi kamus hidup ini, kawan ..?”


Lantaran masih tergores dalam kamus hidup, agenda serta rencana yang mentradisi, membudaya, berujung dan bersiklus dalam saban tahunnya

Pulang kampung dari titik udik selatan kampung, lalu menjadi hilir mudik

Dan, tak sebatas itu perguliran jalannya

Meledak meluas merambah seantero negeri mewujud sebagai fenomena

Memadu kasih berhiaskan cinta membuta dalam rupa irama lebaran

Bersinggungan pula dengan penanda hari raya selainnya lantaran dipercaya di atas keyakinannya

Adalah karena masih merasa sebagai insan rantau yang bermula dari udik bertaruh menuju hilir

Karenanya tradisi yang membudaya itu, meneteslah sejumput demi sejumput lalu membongkah

Risiko, insiden, waktu, tenaga, daya biaya tak lagi mengusik pikiran dan pertimbangan

Demi nilai yang harus ditempuh dengan harga juang dan pengorbanan

Dari manakah semua itu bermula?

Berpatron atas konsepsi apakah semua itu dijalankan?

Mudik habis-habisan, alpa pada keseimbangan ...

*****

Kota Malang, April di hari ketujuh belas, Dua Ribu Dua Puluh Tiga,

sumber : https://retizen.id/posts/211521/mudik-itu-saja
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler