Instagram Luncurkan Fitur Tren di Reels, Makin Mirip TikTok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Instagram semakin membuat platformnya mirip dengan saingan, TikTok. Platform milik Meta ini meluncurkan sejumlah fitur baru untuk pengguna Instagram Reels pada 14 April.

Di antara fitur baru adalah metrik baru, hadiah, dan ruang yang dirancang bagi pengguna untuk menemukan inspirasi melalui audio dan tagar yang sedang tren. “Kami berusaha menjadikan Instagram sebagai rumah bagi pembuat seperti Anda untuk mengekspresikan kreativitas Anda, terhubung dengan audiens Anda, dan mencari nafkah," kata Meta dalam posting blog.

Kreator kini dapat melihat lagu dan audio yang sedang trending di Reels bersama dengan analitiknya, seperti berapa kali audio tersebut telah digunakan. Selama beberapa waktu, ini adalah fitur yang dimiliki TikTok dan berpotensi menyebabkan kesuksesan musisi serta lagu di aplikasi.

Untuk menemukan audio yang sedang trending, kreator bisa mengunjungi dasbor mereka dan menggulir ke bawah bagian “Reels Trends.” Nantinya, aplikasi akan menyajikan semua audio dan tagar teratas.

Misalnya pada 16 April, audio teratas di Instagram Reels adalah "What It Is (Block Boy)" oleh Doechii dengan 25.500 Reels dan tagar teratas adalah #coachella dengan 5,2 juta Reels. Bersamaan dengan lagu dan audio yang trending, pengguna juga dapat melihat topik dan tagar teratas.

Ini merupakan fitur penting bagi kreator agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Kreator dapat mengedit klip video, audio, stiker, dan teks pada layar pengeditan yang baru disatukan. Selain itu, mereka juga memiliki akses ke total waktu tonton, waktu tonton rata-rata, jumlah pengikut baru yang diterima sebagai hasil dari Reels, dan penggemar mana yang telah mengirimi hadiah.

Semuanya merupakan metrik yang sebelumnya tidak tersedia untuk kreator. Banyak dari alat tersebut sudah tersedia di TikTok.

Dilansir Mashable, Senin (17/4/2023), Instagram telah bergerak untuk menyalip TikTok sejak platform milik ByteDance pertama kali mendapatkan daya tarik di Amerika Serikat (AS). Namun, ini terjadi pada saat TikTok berjuang melawan larangan di sejumlah wilayah dan negara. Anggota parlemen dari pemerintah di seluruh dunia telah menerapkan berbagai larangan pada aplikasi tersebut karena kekhawatiran bahwa TikTok memberikan data pengguna kepada pemerintah China. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika