Kembangkan Baterai EV, Emiten Nikel ini Diminati Investor Lokal Maupun Asing
Porsi investor lokal mencapai 60 persen dan investor asing sebesar 40 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air mendapat sambutan positif dari para investor. Salah satunya tercermin dari aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Selama proses penawaran umum, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 19,9 kali. Total saham yang dilepas melalui IPO ini sebanyak 11,5 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel.
"Besarnya minat investor terhadap saham MBMA ini membuat perusahaan menerbitkan tambahan sebanyak 549,99 juta saham baru," kata Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The yang merupakan salah satu Penjamin Emisi MBMA, Selasa (18/4/2023).
Moleonoto menjelaskan, saham IPO MBMA tidak hanya diminati oleh investor lokal tetapi juga investor asing. Dari total 11,5 miliar saham yang dilepas ke publik, porsi investor institusi mencapai 97 persen. Sisanya dialokasikan untuk investor ritel dengan porsi investor lokal mencapai 60 persen dan investor asing sebesar 40 persen.
Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk David Agus menambahkan, sebagian besar saham MBMA dialokasikan kepada investor institusi. Namun, antusiasme investor ritel dalam IPO ini mencapai lebih dari 33.000 pemesan. Besarnya minat investor untuk terlibat dalam IPO MBMA ini sudah terlihat sejak penawaran awal.
Menurut David, besarnya penawaran saham yang masuk menandakan investor juga sangat optimistis dengan prospek bisnis hilirisasi tambang nikel dan pengembangan rantai nilai bahan baku electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan bermotor listrik.
"IPO MBMA ini sejalan dengan momentum global yang mendorong lebih banyak penggunaan energi bersih, termasuk penggunaan EV battery," kata David.