Polda Papua: Pelaksanaan Shalat Id di Wilayah Rawan tak Digelar di Lapangan Terbuka

Ada enam wilayah paling rawan di Papua saat ini.

Dok Polri
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Rep: Bambang Noroyono Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Polda Papua meminta agar masyarakat Muslim di enam wilayah rawan, tak melaksanakan Shalat Id di lapangan terbuka tahun ini. Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri menyarankan pelaksanaan ibadah Shalat Idul Fitri dapat digelar di masjid-masjid ataupun di tempat-tempat tertutup.

Baca Juga


Hal ini sebagai antisipasi gangguan keamanan meskipun kepolisian bersama aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjamin keselamatan masyarakat. “Kami mengimbau, di daerah-daerah rawan itu, pelaksanaan shalat Idul Fitri dilakukan di masjid-masjid atau ruang tertutup yang dapat diawasi dan dijaga. Untuk di lapangan, kita (Polda) minta ke Polres-Polres untuk tidak diizinkan,” begitu kata Irjen Mathius dalam siaran pers video yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Enam wilayah paling rawan di Papua saat ini, Kapolda mengatakan, mulai dari Intan Jaya, sampai ke Puncak, dan Puncak Jaya, di Nduga, dan naik ke Yahukimo juga di Pegunungan Bintang.

“Di Lany Jaya juga sudah kita ingatkan, dan juga di Dogiyai,” tutur Kapolda. Dia menegaskan, di wilayah-wilayah tersebut tingkat kerawanan gangguan keamanan saat ini tertinggi.

“Di daerah-daerah itu memang masih terdapat gangguan keamanan yang seringkali terjadi yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),” ujar Irjen Mathius.

Kepolisian dan TNI, kata Irjen Mathius, tak ingin, Hari Raya Islam di Papua, dicemari dengan aksi-aksi sepihak dari kelompok kriminal bersenjata (KKB), yang memunculkan krisis sosial dan keamanan susulan. Irjen Mathius mengingatkan kembali aksi sepihak berupa penembakan yang pernah dilakukan KKB di Distrik Ilu, Puncak Jaya, pada Sabtu (25/3/2023) lalu.

Pada waktu itu, dua personel kepolisian dan militer gugur di tempat saat melaksanakan tugas menjaga kegiatan ibadah Shalat Tarawih di Masjid al-Amaliyah Ilu. Irjen Mathius mengingatkan, agar kejadian serupa tak terulang pada saat umat Islam merayakan Idul Fitri 2023.

“Saya juga mengimbau kepada masyarakat, dan saudara-saudara saya di Papua, mari kita jaga kesucian bulan ini, untuk saling menjaga toleransi sebagaimana yang diajarkan oleh leluhur kita. Saya, dan kita semua tidak mau momen Hari Raya ini, momen shalat Id ini nanti terkotor oleh gangguan-gangguan keamanan. Itu saya tegaskan tidak boleh terjadi,” kata Irjen Mathius.

“Jadi saya sampaikan, untuk shalat hari raya nanti, tidak kita izinkan di lapangan yang terbuka,” ujar Kapolda Papua menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler