Menko PMK: Penumpukan Arus Mudik di Sejumlah Titik Tahun Lalu Kini Sudah Bisa Diatasi
Titik kemacetan diatasi dengan penambahan fasilitas dan tata kelola lebih cermat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, penumpukan arus mudik di beberapa titik yang terjadi pada tahun lalu sudah dapat diatasi dengan memberikan penambahan fasilitas dan tata kelola yang lebih cermat oleh jajaran terkait. Meski sempat ditemui peningkatan arus kendaraan, volume kendaraan sudah mulai melandai.
“Arus mudik mengalami kenaikan yang cukup besar dari semula 135 ribu sekarang menjadi 163 ribu. Jadi mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada tadi malam, dan sekarang sudah ada kecenderungan melandai,” ujar Muhadjir dalam siaran pers, Jumat (21/4/2023).
Meski begitu Muhadjir menyampaikan, pemberlakukan satu jalur atau one way masih akan tetap diberlakukan untuk jurusan ke arah Kalikangkung. Pihak-pihak terkait akan terus memantau kepadatan arus lalu lintas yang terjadi di lapangan. Pengaturan ulang arus lalu lintas akan dilakukan jika semua kondisinya sudah memungkinkan.
“Mudah-mudahan sudah bisa dibuka untuk perjalanan normal sehingga mereka-mereka yang agak terhambat, agak terganggu akibat kebijakan one way maupun kontra flow bisa menikmati lebaran tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu di dalam perjalanan,” kata Muhadjir.
Muhadjir juga kembali mengimbau agar para pemudik tidak lama beristirahat di dalam rest area. Hal itu disampaikan untuk menghindari penumpukan kendaraan di tempat parkir yang mengakibakan kemacetan hingga pintu masuk rest area. Muhadjir menyarankan agar rest area dapat digunakan seperlunya, seperti membeli makanan dengan take away serta buang air di toilet.
“Jangan berlama-lama misalnya sampai tiduran, atau nongkrong berlama-lama. Itu akan menggangu karena yang membutuhkan rest area sangat banyak, juga untuk shalat bisa di kendaraan, tayamum bisa di kaca mobil atau tempat lainnya yang memungkinkan,” ujar Muhadjir.
Muhadjir juga menyampaikan, pihak kepolisian telah melakukan kebijakan bagi para pemudik yang kelelahan dan membutuhkan waktu untuk tidur agar dapat keluar melalui exit tol terdekat. Para pemudik disarankan untuk mencari tempat istirahat baik yang telah disediakan oleh jajaran kepolisian maupun tempat-tempat lain yang dikehendaki.
“Di situ silakan berlama-lama, berjam-jam boleh, kuliner juga boleh. Nanti kalau masuk tol tidak dikenai biaya, hanya akan membayar sesuai dengan jarak tempuh yang belum dia selesaikan saja,” kata Muhadjir.
Dalam kesempatan tersebut Muhadjir menyampaikan temuannya di Solo, di mana terdapat rest area di luar jalur utama yang dipadati oleh pemudik yang mengikuti himbauan keluar dari tol saat hendak beristirahat. Menurut dia, itu merupakan satu hal yang bagus karena dapat menghidupkan perekonomian di daerah tersebut.
“Saya kira itu satu hal yang bagus sambil menghidupkan ekonomi daerah, karena lebaran ini sebaiknya juga dinikmati oleh semua pihak, bukan hanya pemudik saja,” kata Muhadjir.