Pawai Takbiran di Manado Diwarnai dengan Kendaraan Hias

Takbiran merupakan wujud kearifan bangsa.

Republika/Prayogi
Ilustrasi pawai takbiran.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pelaksanaan pawai takbiran menjelang Idul Fitri (Learan) 1444 HIjriah/2023 Masehi di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) diwarnai dengan sejumlah peserta yang menampilkan kendaraan hias, pada Jumat (21/4) malam.

Baca Juga


Pada kegiatan tersebut, sejumlah kendaraan hias menampilkan miniatur masjid sehingga lebih semarakkan pawai takbiran itu, seperti yang ditampilkan Remaja Masjid Al-Mustaqim Pall 2 Manado.

Pawai tersebut dilepas Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto, didampingi Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dan Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Sulut Syahrul Poli.

Kapolda Setyo Budiyanto usai melepas pawai itu mengatakan pelaksanaan pawai takbiran, prinsipnya ini merupakan kerja sama, kolaborasi koordinasi bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulut, PHBI, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Tentunya, kata dia, dengan memberikan jaminan, memberikan kepastian bahwa seluruh peserta bisa disiplin, dan mengikuti ketentuan.

"Seperti kendaraan peserta pawai itu tidak boleh menggunakan knalpot bising, dan yang menggunakan sepeda motor memakai helm," katanya.

Dia mengatakan pengamanannya bukan hanya dari Polda dan Polresta saja, tetapi unsur keagamaan juga ikut membantu melakukan pengamanan.

Selain itu kegiatan ini dilombakan, dengan harapan seluruh peserta tertib, menjaga bukan hanya dirinya saja, tetapi pengguna jalan lain.

"Seluruh anggota telah ditempatkan pada sepanjang rute yang dilewati, sehingga diharapkan ini betul-betul sebagai perayaan," katanya.

Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandou mengatakan pemerintah merespons dengan baik, positif kegiatan pawai takbiran ini.

"Berharap kegiatan ini berjalan dengan tertib lancar dan aman," katanya.

Ketua panitia takbiran, Jihad Antai mengatakan pawai reli takbiran tersebut diikuti 3.000 peserta, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Pawai takbiran ini dimulai dari Kantor Gubernur, kemudian melewati jalan 17 Agustus, Jalan Babe Palar, Jalan Bethesda, Jalan Piere Tendean dan selesai di Mesjid Miftahul Jannah.

"Mengimbau supaya peserta reli untuk tertib dan mengikuti aturan seperti memakai helm," kata Antai yang juga Ketua Remaja Mesjid Miftahul Jannah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler