Psikolog Muda Inggris Meninggal Akibat Reaksi Langka Terhadap Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Psikolog muda itu jatuh sakit 10 hari setelah dapatkan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, seorang ahli jantung dari Inggris menetapkan bahwa seorang psikolog muda yang sehat telah meninggal karena reaksi yang jarang terjadi terhadap vaksin Covid-19 AstraZeneca. Stephen Wright meninggal pada Januari 2021, tepatnya 10 hari setelah menerima dosis pertamanya.
Wright bekerja sebagai psikolog di London. Wright menderita gumpalan darah otak setelah divaksinasi. Padahal, pria 32 tahun itu tampak bugar dan sehat sebelum jatuh sakit setelah divaksinasi.
Ahli jantung Andrew Harris mengatakan itu adalah kasus yang sangat tidak biasa dan tragis. Wright adalah pria yang bugar dan sehat yang mendapatkan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada 16 Januari 2021. Ia terbangun dengan sakit kepala pada 25 Januari dan kemudian mengalami mati rasa pada lengan kiri.
"Dia mendatangi unit gawat darurat tepat setelah tengah malam, di mana dia ditemukan mengalami tekanan darah tinggi dan trombosis vena sinus sagital," ujar Harris di London Inner South Coroner's Court, seperti dilansir dari laman Fox News, Ahad (23/4/2023).
Wright dipindahkan ke Rumah Sakit King's College pada pukul 06.39, tetapi karena tingkat perdarahan dan trombosit yang sangat rendah, dia tidak layak untuk operasi. Wright meninggal pada pukul 18.33.
"Kesimpulan saya mengenai penyebab kematian adalah komplikasi vaksinasi yang tidak disengaja."
Istri Wright, Charlotte, menuntut AstraZeneca. Dia telah mencoba mengubah kata-kata di akta kematian suaminya dari penyebab alami.
"Sudah jelas bahwa Stephen bugar dan sehat dan kematiannya karena vaksinasi AstraZeneca. Bagi kami, itu memungkinkan kami untuk melanjutkan upaya litigasi kami terhadap AstraZeneca. Ini adalah bukti tertulis," ujar Charlotte.
Seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan mereka menyampaikan simpati terdalam mereka kepada keluarga Wright. AstraZeneca belum memberikan tanggapan akan gugatan keluarga Wright.
"Keselamatan pasien adalah prioritas tertinggi kami dan pihak berwenang memiliki standar yang jelas dan ketat untuk memastikan keamanan penggunaan semua obat, termasuk vaksin," ujar juru bicara itu.