Upaya Tangkal Hoaks, Khofifah Dorong Peningkatan Minat Baca Masyarakat
Perkembangan teknologi menyebabkan pergeseran kultur dan perilaku masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong peningkatan minat baca sekaligus literasi bagi masyarakat di era digital. Menurutnya, dua hal tersebut sangat dibutuhkan sebab mayoritas masyarakat, utamanya warga perkotaan, kini lebih banyak menerima informasi dari media sosial.
Sedangkan media sosial memiliki keterbatasan verifikasi sumber yang valid dalam penulisan informasi. "Tak bisa dipungkiri, bila berbicara percepatan informasi media sosial saat ini nomor satu, karena masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan cepat tanpa ada batasan jarak dan waktu. Namun, masyarakat juga harus terus melakukan cek dan kroscek tentang kebenaran berita dan informasi yang beredar," kata Khofifah, Senin (24/4/2023).
Khofifah mengatakan, dengan semakin tingginya minat baca dan literasi maka masyarakat tidak akan mudah terpengaruh hoaks dan disrupsi informasi. Sebab, secara otomatis masyarakat akan mencari tahu terlebih dahulu terkait validitas informasi yang diterima.
"Sudah banyak terjadi, disrupsi informasi dan berita hoaks menyebabkan kesalah pahaman bahkan bisa berujung pada konflik sosial. Apalagi sebentar lagi memasuki tahun politik," ujarnya.
Dijelaskan, tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Jatim pada 2022 tercatat berada di angka 68,54, meningkat dibanding 2021 yang berada di angka 64,20. Khofifah mengaku, peningkatan tersebut tak terlepas dari beragam program yang dirumuskan untuk mendorong minat baca masyarakat.
Ia embali mengingatkan, perkembangan teknologi menyebabkan pergeseran kultur dan perilaku masyarakat. Untuk itu, perpustakaan wajib menyesuaikan diri agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Sekaligus sebagai upaya nyata untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
"Ini menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat melalui penyesuaian dengan perilaku masyarakat di masa sekarang," kata Khofifah.