Apakah Bayi Butuh Tempat Duduk Sendiri Saat Naik Pesawat Terbang?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga yang ingin bepergian naik pesawat terbang dengan bayi dan anak kecil perlu mencermati aturan maskapai terkait hal tersebut. Namun, secara umum, bayi tidak membutuhkan tempat duduk sendiri saat naik pesawat terbang.

Sebagian besar maskapai penerbangan memiliki aturan bahwa bayi hingga usia dua tahun dapat dipangku orang tua atau wali tanpa tiket tambahan. Namun, tergantung pada jenis penerbangannya (domestik atau internasional), penumpang bisa saja harus membayar tarif tertentu agar bayi dapat terbang bersama dengan cara itu.

Sebelum mempertimbangkan bepergian naik pesawat terbang dengan bayi, usia bayi perlu diperhatikan. Dokter menyarankan untuk menunggu hingga sistem kekebalan bayi berkembang lebih baik, setidaknya hingga bayi berumur tiga bulan. Jika perjalanannya mendesak, anjuran dokter adalah menunggu sampai bayi berumur satu bulan.

Dikutip dari laman Simple Flying, Senin (24/4/2023), sebagian besar penerbangan jarak jauh menawarkan tempat tidur bayi yang dipasang di dinding sekat kabin. Maskapai penerbangan biasanya tidak mengenakan biaya khusus untuk tempat tidur bayi karena tidak memakan ruang kursi.

Meski demikian, beberapa maskapai penerbangan akan mengenakan biaya lebih untuk ruang kaki ekstra yang terkait dengan kursi di depannya. Apabila mendapatkan tempat tidur untuk bayi, orang tua tetap harus menggendong bayi saat pesawat lepas landas, mendarat, dan kapan pun sabuk pengaman diminta untuk terpasang.

Setiap kebijakan tempat tidur bayi berbeda-beda pada tiap maskapai, jadi menemukan aturan yang paling sesuai dengan kebutuhan amat penting. Bisa jadi, sebagian maskapai berbiaya rendah tidak memiliki fasilitas tempat tidur bayi di pesawat.

Dalam kasus tidak ada fasilitas tempat tidur bayi di penerbangan, kunjungi situs seperti Seatguru dan cari tahu kursi mana yang paling cocok untuk dipilih. Untuk orang tua yang membawa bayi, tempat duduk terbaik adalah di bagian belakang pesawat dan di dekat dapur.

Alasannya, ada kemungkinan lebih banyak ruang di bagian belakang pesawat untuk bangun dan berjalan-jalan jika bayi perlu ditenangkan. Berada di belakang pesawat dekat toilet juga jadi pilihan bagus jika orang tua perlu mengganti popok bayi yang kotor.

Orang tua cenderung memiliki lebih banyak privasi di bagian belakang pesawat, sehingga saat bayi mulai menangis, itu tidak akan mengganggu banyak penumpang. Troli makanan dan minuman juga selalu melewati kursi belakang terlebih dahulu, sehingga tidak perlu menunggu jika terjadi keadaan darurat di toilet.

Selain itu, sebagian besar penumpang lebih suka duduk di bagian depan pesawat agar bisa turun lebih cepat. Artinya, penumpang keluarga yang membawa bayi memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan kursi kosong yang bersebelahan di bagian belakang pesawat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika