AI untuk Demokrasi yang lebih baik

Belakang ini kecerdasan buatan sangat marak digunakan

retizen /28. Rahmadhan Hananta Prameswara
.
Rep: 28. Rahmadhan Hananta Prameswara Red: Retizen

AI untuk Demokrasi yang lebih baik

Belakangan ini kita banyak mendengar tentang kecerdasan buatan atau yang disebut dengan Artificial Intelligent. Banyak sektor beralih dengan menggunakan AI untuk menunjang efektifitas pekerjaan mereka, tidak hanya terkenal di bidang pekerjaan namun juga di kehidupan sehari-hari yang kalau kita perhatikan seperti virtual Google dan Siri.


Kecerdasan buatan memang bukan merupakan hal baru di dalam kehidupan manusia, namun perkembangan AI saat ini menarik perhatian semua orang, karena munculnya program-program AI baru yang dapat membantu memudahkan mencari suatu informasi berdasarkan perintah ketikan atau bahkan ucapan.

Tidak hanya memberikan informasi, namun perkembangan AI juga merambah ke dunia desain dan dunia musik. Kenyataan ini menjadi hal yang sangat baru dan sangat menarik untuk di perbincangkan.

Dalam perkembangannya AI sangat banyak berperan membantu kehidupan manusia. Terlihat diantaranya dalam film-film fiksi ilmiah yang berkaitan dengan AI. Sehingga kian memotivasi banyak orang dan semakin menambah ketertarikan orang-orang terhadap AI.

Namun, perlu diketahui bahwa AI tidak hanya seperti pada film Baymax dan juga Jarvis pada film Iron Man yang bisa dikendalikan dan diperintah oleh suara, namun AI lebih luas dari pada itu, AI bisa diterapkan kedalam banyak hal terkait kecerdasan mesin yang dapat diperintah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang yang mengoperasikan dan merespon layaknya manusia.

Secara definisi, AI juga bukan hanya sekedar robot yang bisa dioperasikan sesuai dengan perintah, namun lebih luas dari itu. AI merupakan sistem yang memerlukan data untuk dijadikan sebagai pengetahuan, sama seperti manusia yang juga membutuhkan pengetahuan untuk menyelesaikan suatu masalah.

AI membutuhkan pengalaman dan data agar memiliki pengetahuan yang bisa membuatnya lebih baik lagi. Yang unik dalam AI dan tidak dimiliki oleh manusia adalah ia memiliki sistem self correction. AI perlu belajar sendiri untuk memperkaya pengetahuannya, berdasarkan pada pengalaman penggunaannya oleh manusia. AI memang diprogram untuk dapat membenahi kesalahannya sendiri atas kesalahan yang dibuatnya atau dibuat oleh manusia yang mengoperasikannya.

Jika anda masih bingung dengan cara kerja AI, mari kita ambil contoh AI yang sedang hangat di perbincangkan saat ini, yakni Chat GPT. Chat GPT digunakan untuk memecahkan berbagai masalah, sistemnya hampir mirip dengan Google, namun Chat GPT lebih kompleks karena ia mampu memecahkan masalah dengan menggunakan perintah ketikan, seperti contoh kita memberikan perintah “buatkan saya artikel tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebanyak 500 kata”, maka AI akan otomatis membuat arikel tersebut sesuai dengan perintah tersebut.

Selain itu, AI juga bisa diterapkan dalam dunia game seperti adanya orang melawan komputer, AI akan diberikan beberapa data bagaimana pola bermain seseorang yang nantinya AI akan menjalankan sistem yang didasarkan data yang ia miliki untuk dapat memenangkan sebuah permainan, AI juga dapat belajar dari cara bermain lawan yang nantinya akan ia simpan sebagai data tambahan. Contohnya, permainan catur lewat komputer.

Banyak sekali manfaat AI dalam kehidupan manusia. Dalam berbagai sektor dan industri, penggunaan AI sangat bermanfaat untuk efisiensi waktu dan dapat menekan biaya operasional sebuah bidang pekerjaan. Contohnya dalam industri mobil. Kini banyak industri mobil menggunakan AI yang ditanam dalam sebuah head unit sebuah mobil.

Seperti yang diterapkan dalam salah satu mobil yang dibuat oleh Cina, yaitu wuling yang memiliki teknologi AI, yang dapat dikontrol melalui suara pengguna. AI akan merespon perintah suara yang diberikan oleh pengguna mobil, jika pengguna mobil merasa gerah di dalam mobil, maka ia hanya perlu untuk memerintahkan AI didalam mobil tersebut dengan berkata “Halo Wuling, Saya kepanasan”, maka otomatis mobil tersebut akan menurunkan suhu AC didalam mobil tersebut dan berkata “Oke, menurunkan suhu AC 2 derajat”.

Coba perhatikan platform Google. Ia dapat menuruti perintah kita, tidak hanya menggunakan perintah ketikan, namun Google juga mengembangkan Voice command. Dengan mengatakan “Halo Google” kemudian memerintahkan apa yang kita inginkan, seperti carikan resep tahu telur, maka otomatis akan keluar berbagai pilihan resep yang di perintahkan dengan berbagai variasi modifikasi masakan tersebut.

AI menjadi sangat penting sekaligus bermanfaat bagi kehidupan manusia karena semakin mempermudah kehidupan manusia. Saat ini, pengembangan AI terus agar dapat memberikan lebih banyak manfaat kepada manusia dan dapat memecahkan berbagai masalah yang disebabkan oleh kesalahan manusia.

Perkembangan AI yang sangat pesat akan merembet ke berbagai bidang kehidupan tidak hanya dalam sains namun juga dalam kehidupan sosial. Dalam ranah politik, yang menjadikan demokrasi akan berkembang lebih baik, juga bisa karena adanya AI. Dengan banyaknya masalah demokrasi di dunia politik seperti banyaknya kecurangan suara, kurang adanya transparansi, dan kurangnya akuntabilitas yang cenderung memiliki celah untuk dapat membelokkan fakta dan memanipulasi data. Maka perlu dijajaki kemungkinan penggunaan AI untuk bisa membantu memecahkan masalah demokrasi yang selama ini menjadi masalah sosial yang belum terpecahkan.

Penggunaan AI dalam demokrasi dapat dilakukan dalam berbagai hal seperti penghitungan suara pemilu, mendorong transparansi data hasil pemilu, mendukung sistem penataan data yang solid dan terukur atau mempermudah warga untuk mengakses regulasi politik. Sehingga bisa dikatakan, selain untuk penghitungan data, AI juga bisa digunakan dalam berbagai ranah kehidupan demokrasi. Seperti dalam halnya untuk survei yang diolah langsung menggunakan AI, bisa akan sangat berbeda dengan data yang diolah dengan manusia, utamanya dalam kecermatan serta ketepatan, dan hal ini akan berdampak pada meningkatnya transparansi suatu Lembaga.

AI dalam bidang demokrasi juga berbanding lurus dengan adanya Datakrasi, yaitu sebuah cara baru untuk menggantikan demokrasi konvensional menjadi demokrasi yang berbasis data. Maksudnya adalah keputusan politik yang akan diambil berdasarkan data yang ada telah dikumpulkan berdasarkan aspirasi berbasis data digital. Ini memungkinkan untuk dapat memberikan keputusan politik yang berdasarkan data dan lebih akurat. Nantinya tidak ada lagi manusia politik, yang ada adalah kecerdasan buatan yang memenuhi aspirasi rakyat, karena keputusan yang diberikan oleh AI berdasarkan Datakrasi akan lebih akurat karena berdasarkan data yang ada.

Last but not least, Datakrasi yang dibantu dengan adanya AI, diharapkan dapat menjadi langkah awal dunia sosial dan politik untuk memecahkan masalah sosial berdasarkan data yang diperoleh dari aspirasi masyarakat berbasis data digital. Ini era big data. sehingga masalah-masalah sosial yang disampaikan melalui data digital akan diolah dan dijadikan sebagai keputusan terbaik yang mengarah kepada kebaikan bersama.***

sumber : https://retizen.id/posts/212571/ai-untuk-demokrasi-yang-lebih-baik
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler