Mengapa Bisa Ada Semburan Api Keluar dari Sumur Bor di Tol Cipali?

Badan Geologi jelaskan asal semburan api dari sumur bor di Tol Cipali.

Prayogi/Republika.
Pemudik berada di Rest Area 86 ruas Tol Cipali, Jawa Barat, Selasa (26/4/2022). Pada Kamis (27/4/2023), area peristirahatan KM 86b Tol Cipali masih ditutup karena semburan api dari sumur bor masih belum bisa dipadamkan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerjunkan tim untuk menyelidiki fenomena semburan api yang keluar dari sumur bor di area peristirahatan Km 86b Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Jawa Barat. Rest area tersebut kini masih ditutup karena api belum jua padam.

Baca Juga


Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) Iwan Sukma menjelaskan, semburan api itu merupakan fenomena geologi yang umum terjadi. Itu karena di wilayah bagian utara Jawa Barat adalah wilayah produksi minyak yang cukup besar.

"Dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina, melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan di daerah itu," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Badan Geologi masih belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebocoran gas tersebut. Menurut Iwan, harus diteliti lebih lanjut apakah karena tekanan yang menutupi gas tersebut berkurang atau penyebab lainnya.

Iwan menuturkan, pihaknya akan mengambil sampel gas untuk diteliti lebih lanjut. Sementara, Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi juga menyoroti sisi pengaturan pengambilan air tanah melalui sumur bor.

Informasi awal menyebutkan sumur bor tersebut memiliki kedalaman hingga 100 meter dan sudah memiliki izin sejak 2020. Fungsional Penyelidik Bumi dari PATGTL Badan Geologi Kementerian ESDM Wahyudin mengungkapkan bahwa banyak industri yang berada di wilayah utara Jawa Barat memakai air tanah.

"Ke depan, jadi masukan untuk Badan Geologi melokalisasi wilayah yang kemungkinan ada semburan gas untuk memberi perizinan air tanah sehingga lebih selektif dalam memberi izin untuk penggunaan air tanah," ujar Wahyudin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler