Dua Masjid di Minnesota Dibakar, Polisi Keluarkan Surat Perintah Penangkapan

Kebakaran tersebut mengguncang komunitas Muslim Minnesota, AS.

VOA
Muadzin di Masjid Minneapolis, Minnesota, AS. Dua Masjid di Minnesota Dibakar, Polisi Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Seorang pria dari kota Minneapolis, Amerika Serikat (AS) didakwa pada Kamis (27/4/2023) dengan tuduhan pembakaran. Dia dituduh menjadi penyebab kebakaran yang merusak dua masjid kota selama beberapa hari berturut-turut pada pekan ini.

Surat perintah telah dikeluarkan untuk penangkapannya. Jackie Rahm Little menghadapi satu tuduhan pembakaran tingkat dua. Pada Senin malam dia diduga membakar lantai tiga Pusat Islam Mercy, tempat Masjid Al Rahma.

Baca Juga



Kebakaran tersebut mengguncang komunitas Muslim Minnesota, Amerika Serikat (AS). Pada konferensi pers Selasa lalu, belasan tokoh masyarakat mengecam apa yang dikhawatirkan banyak orang yakni serangan yang dimotivasi oleh Islamofobia.

Keluhan dari tokoh masyarakat tersebut tidak menyebutkan kemungkinan motif atau anti-Muslim yang menjadi faktor terbakarnya masjid. Sementara, keberadaan Little tidak diketahui.

Menurut pengaduan pidana, rekaman pengawasan menunjukkan Little memasuki ruangan membawa tas berisi kaleng bensin. Segera setelah itu, seorang anggota staf melihat api di lorong lantai atas dekat beberapa kantor.

Departemen Pemadam Kebakaran Minneapolis dan polisi segara menanggapi. Api dipadamkan sebelum menyebar ke sebagian besar ruangan di lantai tiga atau tingkat yang lebih rendah. Sebuah kaleng bensin plastik yang meleleh ditemukan di tempat api mulai menyala.

Petugas memperoleh video pengawasan dari SPBU bensin terdekat, yang menunjukkan Little membeli kaleng bensin dan mengisinya dengan bensin pada hari kebakaran. Juru bicara Kantor Kejaksaan Wilayah Hennepin Nicholas Kimball menolak mengomentari kemungkinan motifnya.

"Tuduhan awal ini diajukan untuk mendukung upaya penangkapan tersangka. Investigasi masih berlangsung dan kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut pada saat ini," kata Kimball melalui email, dilansir di laman Star Tribune, Jumat (28/4/2023).

Kebakaran Mercy Islamic Center berulang dari hari ke hari, tidak berselang lama. Pada Selasa lalu, Kepala Polisi Minneapolis Brian O'Hara mengatakan departemen mencurigai orang yang sama bertanggung jawab atas kebakaran pada Ahad malam di Masjid Omar Islamic Center. Kedua masjid tersebut berjarak kurang dari satu mil.

Polisi Minneapolis menanggapi sekitar pukul 19.00 Ahad, laporan kebakaran di kamar mandi masjid di 24 Somali Mall. Tersangka, digambarkan sebagai pria kulit putih, masuk dengan tabung gas merah penuh sebelum menyalakan api di kamar mandi, menurut rilis berita dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-MN) cabang Minnesota. Jamaah masjid memadamkan api sebelum petugas pemadam kebakaran tiba.

Pengaduan tersebut mengidentifikasi Little sebagai pria kulit putih berusia 36 tahun. Pembakaran tingkat dua membawa hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda hingga 20 ribu dolar AS (Rp 293 juta). Ini didefinisikan sebagai seseorang yang sengaja menghancurkan atau merusak properti nyata atau pribadi senilai lebih dari 1.000 dolar AS (Rp 14,6 juta).

Pada Maret 2021, Departemen Kepolisian Edina mengeluarkan pemberitahuan orang hilang yakni Little. Polisi meminta bantuan publik untuk menemukannya. Pemberitahuan itu menggambarkan Little memiliki janggut tebal, dan mengendarai Cadillac Escalade 2005 hitam pada saat itu dengan pelat nomor Minnesota MGE 671.

Pada 2019, Little tertangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk. Direktur Eksekutif CAIR Minnesota Jaylani Hussein mengatakan dia senang polisi telah mengidentifikasi seorang tersangka. Dia memperingatkan para pemimpin masjid Minnesota akan tetap cemas sampai orang tersebut ditangkap.

"Kami jelas sebagai komunitas gelisah dan senang polisi bergerak cukup cepat untuk menangkap," kata Hussein.

"Kami berharap dapat membawa resolusi untuk ini karena semua masjid kami masih dalam kewaspadaan keamanan yang tinggi dan kekhawatiran orang ini berpotensi datang ke masjid mereka kapan saja," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler