Kasus Covid-19 Naik, Kota Semarang Gencarkan Vaksinasi

Warga Kota Semarang didorong untuk segera melakukan 'booster' Covid-19.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis keempat ke warga.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis penguat dalam upaya mencegah penularan varian dan sub-varian baru virus corona. "Kami sudah terus menerus, sejak sebelum Lebaran pun bicara vaksin. Kebanyakan yang kena Arcturus (subvarian baru virus corona) kan yang belum vaksin ketiga dan keempat," kataWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga


Wali Kota Hevearita (Ita), mendorong warga menjalani vaksinasi COVID-19 hingga dosis penguat untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan virus corona beserta varian dan subvariannya. "Yang sudah ketiga dan keempat insya Allah lebih tahan," katanya.

Ia memastikan Dinas Kesehatan Kota Semarang siap menggiatkan pelaksanaan vaksinasi guna mencegah peningkatan kasus penularan COVID-19, terutama saat mobilitas warga meningkat pada masa arus mudik dan balik Lebaran. "Pada saat sebelum Lebaran kan sudah disampaikan akan ada (sub) varian baru turunan Omicron,Arcturus. Makanya, harus dijaga. Ini kan ada beberapa wilayah, seperti di Tembalang yang terpapar," katanya.

Dia juga meminta warga menerapkan protokol kesehatan, sepertimemakai masker dan menghindari kerumunan, untuk mencegah penularan varian dan sub-varian baru virus corona penyebab COVID-19. "Kalau merasakan gejala (COVID-19) pakai masker. Yang batuk, pilek, juga pakai masker. Diperlukan lagi giat memakai masker. Protokol kesehatan dijalankan lagi," katanya.

Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota Semarang, ia mengatakan, masih ada 24 orang yang terserang COVID-19 dan 20 orang di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit. "Laporan Dinkes ada 24 orang, dan 20 orang (di antaranya) dirawat di RS. Tapi sebenarnya COVID-19 itu yang terpapar (dirawat) bukan karena COVID-nya, tapi dia punya komorbid," katanya.

Oleh karena itu, dia mengimbau anggotamasyarakat yang tergolong rentan, seperti orang yang punya komorbid dan berusia lanjut, tetap mewaspadai penularan COVID-19 dan segera memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala serupa flu.

"Ini kan menularnya cepat, sering tidak disadari. Ada beberapa gejala, salah satunya mata merah ya. Kalau merasa flu, nggak enak badan, harus segera istirahat, karena katanya (subvarian) ini penyembuhannya lebih cepat," kata Ita.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler