NPC Indonesia Desak Polisi Usut Tuntas Kematian David Jacobs karena Yakin Bukan Bunuh Diri

Rima mengaku secara personal mengenal David Jacobs.

Republika/Thoudy Badai
Petenis meja Indonesia David Mickael Jacobs melakukan servis saat bertanding melawan petenis meja Thailand Bunpot Sillapakong pada babak semi final tenis meja kelas 10 putra ASEAN Para Games 2022 di Solo Technopark, Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/8/2022). David Jacobs berhasil melaju ke babak final usai mengalahkan petenis meja Thailand dengan skor 3-0. Republika/Thoudy Badai
Rep: C02 Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–National Paralympic Committee (NPC) Indonesia meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab kematian salah satu atlet Paratenis Dian David Michael Jacobs. Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto mengaku jika secara personal ia mengenal pribadi David.

Rima yakin David Jacobs tak mungkin bunuh diri. Bagi Rima sosok atlet kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan tersebut peringkat tinggi tenis para meja di tingkat Internasional. Ia juga senantiasa mengharumkan nama bangsa.

Baca Juga



"Tidak mungkin (bunuh diri). Saya mengenal betul sosok David Jacobs seperti apa," kata Rima, Kamis (4/5/2023).

Oleh sebab itu, Rima mengatakan bahwa temuan CCTV di sekitar lokasi kejadian ditelisik lebih jauh. Apakah berfungsi atau tidak. "Kami meminta semua saksi yang saat kejadian berada di sekitar lokasi," tegas Rima Ferdianto.

Sebelumnya, atlet Paratenis Meja Indonesia ditemukan tak sadarkan diri tergeletak di sekitar rel kereta api jalur Gambir-Juanda KM 4+700 pada hari Kamis (28/4) sekitar pukul 21.22 WIB. Dari hasil visum luar korban mengalami luka di bagian kepala.

“Sementara yang ditemukan dari visum luar yang ditemukan di tubuh korban hanya luka di bagian kepala,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada awak media, Jumat (28/4/2023).

Sebenarnya, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat untuk penanganan medis. Namun nyawa korban tak terselematkan dan meninggal dunia sekitar pukul 03.40 WIB. Saat ini sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Husada ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk keperluan autopsi.

“Korban sudah kita pindahkan ke RSCM untuk pelaksanaan autopsi,” terang Kombes Komarudin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler