Tangisan Spalletti Usai Napoli Pastikan Gelar Scudetto Pertama dalam 33 Tahun

Spalletti mendidikasikan gelar juara Serie A untuk para pemain dan fan Napoli

AP/Jon Super
Pelatih Napoli, Luciano Spalletti.
Rep: Rahmat Fajar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, UDINE -- Pelatih Napoli, Luciano Spalletti, tak kuasa menahan tangis bahagia di depan kamera saat wawancara dengan media usai Napoli memastikan diri meraih scudetto Serie A Liga Italia ketiga dalam 33 tahun terakhir. Kepastian itu didapat setelah Napoli menahan imbang Udinese 1-1, Jumat (5/5/2023) dini hari WIB.

Spalletti mendidikasikan gelar tersebut untuk penggawa Napoli karena para pemain paling pantas mendapatkan kegembiraan ini. Para pemain telah mendapatkan hasil kerja kerasnya selama satu musim di Serie A. Selanjutnya gelar ketiga dalam sejarah klub ini juga dipersembahkan untuk para fan Napoli.

“Ini untukmu!” ujar Spalletti dilansir dari Football Italia, Jumat (5/5/2023).

Selain itu, Spaletti juga mempersembahkan gelar tersebut untuk semua orang yang bekerja di Napoli. Tak lupa pula kepada putrinya, Matilde, dan seluruh keluarga Spalletti yang terus memberikan dukungan.

Pelatih berkebangsaan Italia itu mengungkapkan para pemain Napoli kini telah terbiasa dengan kerja keras. Ia merasakan emosi besar ketika melihat seluruh orang di Napoli tersenyum dan gembira. Para pemain dan seluruh orang yang terlibat proses selama ini telah mewariskan kado sangat istimewa untuk Kota Naples.

“Masalahnya mencapai titik ini, seperti ketika Anda merasakan seluruh kota membebani Anda. Ada orang di sini yang akan mampu melewati saat-saat sulit dalam hidup mereka karena mengingat momen ini. Orang-orang ini pantas mendapatkan semua kegembiraan,” kata pria usia 64 tahun itu.

Mantan pelatih AS Roma itu merasa kini pikirannya menjadi lebih santai usai tugasnya musim ini diselesaikan dengan sebuah gelar berharga. Tak banyak yang mengira Napoli dapat meraih scudetto musim ini di awal musim ketika sejumlah pemain ikoniknya hengkang, antara lain Dries Mertens, Kalidou Koulibaly, dan Lorenzo Insigne.

Namun Napoli melawan semua perkiraan itu sepanjang musim. Napoli menjadi tim yang sulit ditaklukkan di lapangan. Tak hanya di Serie A, Napoli juga tampil mengesankan di Liga Champions meskipun gugur di babak perempat final.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler