Aksi Arogan Pengemudi Berplat Polisi Pukul dan Todong Senjata ke Sopir Taksi Online
Pelaku diduga melakukan aksinya karena kesal setelah didahului korban.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral beredar di media sosial rekaman yang menunjukkan pengemudi taksi online dipukul oleh pengendara lain di jalan tol. Insiden tersebut diunggah oleh video amatir di akun Instagram @merekamjakarta yang dikatakan terjadi di ruas tol Janger, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (4/5/2023) malam.
Berdasarkan video yang direkam oleh penumpang taksi online di kursi belakang, terlihat pelaku memukul dan menodongkan senjata api ke arah pengemudi taksi online. Pelaku arogan tersebut berbadan gemuk dan memakai kaos abu-abu.
Dia mengendarai mobil sedan berplat dinas yang diduga dari instansi kepolisian. Identitas pelaku yang belum diketahui itu diduga melakukan aksinya karena kesal setelah didahului korban yang akan keluar dari ruas tol Janger menuju Tomang.
Selain mengancam menggunakan senjata api, pelaku melontarkan kata-kata kotor tak senonoh sembari berteriak kencang. "Seorang driver taksi online bernama Hendra (40) dipukul seorang pengendara mobil ber plat dinas Polri di ruas Tol Jakarta-Tangerang tepatnya dekat exit Tol Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Kamis (4/5/2023) sekitar pukul 21.35 WIB," kata keterangan akun @merekamjakarta seperti dikutip Republika, Jumat (5/5/2023).
Secara rinci, keterangan akun tersebut menambahkan bahwa Hendra melintas di jalur tiga dan berpindah ke lajur empat. Saat itu, kondisi jelang exit tol Tomang memang cukup padat.
Dari belakang, pengendara mobil berplat Polri itu mengejar dan menghentikan mobil Hendra. Dalam rekaman video yang direkam oleh penumpang, pengendara mobil plat dinas Polri itu emosi dan membentak Hendra karena tidak terima disalip.
Video menunjukkan, sang sopir online sempat menenangkan pelaku, namun tetap dimaki dan dipukul. Pelaku kembali ke mobilnya untuk mengambil senjata yang kemudian dicondongkan ke pengendara taksi online.
Pelaku pemukulan lalu kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan. Terdengar sang perekam ketakutan meminta penghentian aksi cekcok tersebut.
Setelah dipukul dan diancam senjata api, korban kemudian melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.Kasus penganiayaan dan penodongan menggunakan senjata api ini kini ditangani oleh kepolisian Polda Metro Jaya.
Aksi arogan itu juga diunggah oleh Ahmad Syahroni di akun Instagram @ahmadsahroni88. "Plat Nopol dari Polda Metro Jaya. Wajib dicari manusia yang pegang senjatanya mesti diperiksa, saya sangat yakin sama pak Kapolda Meteri besok dah ketemu orangngnya. Arogannya ngeri," kata Ahmad Syahroni.
sumber:
Instagram @merekamjakarta