Akademisi: KTT ASEAN Tingkatkan Perekonomian Daerah
KTT ASEAN mendorong pemulihan industri pariwisata dan usaha UMKM.
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sulawesi Utara, Joy Tulung, mengatakan, KTT ASEAN mampu meningkatkan perekonomian daerah, khususnya yang menjadi tuan rumah.
"Ajang KTT ASEAN 2023 tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian nasional, terlebih di daerah," kata Joy di Manado, Jumat (5/5/2023).
Apalagi, katanya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023 dan diyakini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo. Dalam perhelatan tersebut akan ada banyak wisatawan dari mancanegara yang datang ke Indonesia khususnya NTT.
Kegiatan tersebut, katanya, juga menjadi momentum terbaik untuk mempromosikan pariwisata serta produk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) warga setempat. Hal ini juga, katanya, akan mendorong pemulihan industri pariwisata dan usaha UMKM.
Dampak perekonomian akan menyebar ke provinsi lainnya, karena pemerintah ikut mempromosikan semua keunggulan di 38 provinsi di Indonesia. Sulut juga berharap KTT ASEAN 2023 di Indonesia akan mengangkat kembali perekonomian setelah terdampak pandemi Covid-19.
Pelaku usaha dan pemerintah daerah, katanya, harus memanfaatkan kesempatan ajang internasional ini, karena dampaknya pasti ke semua sektor penunjang ekonomi. KTT ASEAN 2023 berlokasi di Labuan Bajo, NTT, dan diikuti oleh 11 negara yang tergabung dalam ASEAN yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Laos, Kamboja, Myanmar, Thailand, Vietnam, Brunai Darusalam dan Timor Leste.