Sesuai Arahan Mentan, Wakil Bupati Subang Siap Dampingi Petani Hadapi Kemarau
Produksi di Kabupaten Subang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu
REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Wakil Bupati Subang, Agus Maskur Rosyadi mendukung langkah Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menyiapkan berbagai sumber air untuk menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakkan akan berlangsung hingga bulan Agustus mendatang.
Menurut Agus, langkah tersebut merupakan langkah cekatan yang harus didukung bersama, terutama para pimpinan daerah di seluruh Indonesia."Sesuai arahan Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) dimana setiap daerah harus mendampingi petani, kami siap berada di lapangan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan petani terutama yang terkait pengadaan air baik melalui irigasi maupun embung," ujar Agus, Jumat, (5/5/2023).
Seperti diketahui, Kabupaten Subang adalah salah satu sentra padi nasional yang memiliki produktivitas cukup tinggi. Kabupaten ini terbukti mampu memenuhi kebutuhan nasional baik saat musim penghujan maupun kemarau.
Agus mengatakan, keberhasilan Subang dalam meningkatkan produksi tak lepas dari kolaborasi semua pihak termasuk kerjasama dengan par kelompok tani, pemerintah pusat maupun dinas pertanian di Subang dan Pemprov Jawa Barat.
"Alhamdulillah produksi di Kabupaten Subang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Selama ini kami terus bekerja membantu petani menyiapkan berbagai kebutuhan saprodi. Terutama yang terkait dengan benih unggul dan teknologi mekanisasi," katanya.
Diketahui, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) yang merupakan sumber penelitian benih padi unggul berada di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang. Lokasi ini juga pernah dikunjungi Presiden Jokowi pada 2022 lalu, di mana Presiden menyampaikan terimakasih atas penelitian padi yang dilakukan serta menyiapkannya untuk menghadapi krisis pangan global.
Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memerintahkan jajarannya untuk mempersiapkan musim kemarau ekstrim atau el nino dengan mendampingi petani dan menyiapkan sumber pengairan baik yang berasal dari sumur bor maupun aliran Irigasi.
Secara teknis, Kementan juga terus mendorong para petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan mitigasi El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varietas tahan kering, mekanisasi seperti penggunaanTraktor Roda 4 dan Traktor Roda 2.
SYL mengatakan, tahun ini pihaknya akan mengalokasikan embung sebanyak 500 unit, Perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit dan RJIT 3.213 unit. Sementara pada tahun 2020 sampai 2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi peningkatan ketersediaan air RJIT sebanyak 11,866 unit, perpompaan 2.177 unit, perpipaan 439 unit dan Embung 1.531 unit.
"Dan seperti yang selalu saya sampaikan bahwa sintesa dalam menghadapi El Nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk didalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi," jelasnya.