Qatar Masih Enggan Normalisasi Hubungan dengan Suriah

Pemerintah Qatar tidak mengubah sikapnya perihal menormalisasi hubungan dengan Suriah

AP
Liga Arab diketahui telah setuju untuk merangkul kembali Suriah setelah keanggotaannya ditangguhkan selama 12 tahun.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Pemerintah Qatar tidak mengubah sikapnya perihal menormalisasi hubungan dengan Suriah. Liga Arab diketahui telah setuju untuk merangkul kembali Damaskus setelah  keanggotaannya ditangguhkan selama 12 tahun.

“Qatar selalu berusaha mendukung apa pun yang mencapai konsensus Arab dan tidak akan menjadi penghalang untuk itu. Namun, sikap resmi Qatar tentang normalisasi dengan rezim Suriah adalah keputusan yang terutama terkait dengan kemajuan dalam mencapai resolusi politik yang mewujudkan aspirasi saudara-saudara Suriah,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari, Ahad (7/5/2023), dikutip laman Al Arabiya.

Dia menambahkan, Qatar berharap keputusan Liga Arab akan memotivasi rezim Suriah untuk mengatasi akar krisis yang menyebabkan penangguhannya. Al-Ansari pun berharap Damaskus meningkatkan hubungannya dengan negara-negara Arab dengan cara yang meningkatkan keamanan dan stabilitas kawasan.

Qatar telah menjadi pengkritik vokal rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak perang sipil di Suriah pecah pada 2011. Sejak awal konflik Suriah, Doha telah memberikan dukungan kepada kelompok oposisi bersenjata yang berusaha menggulingkan pemerintahan Assad. Qatar menyalurkan bantuan keuangan dan militer ke berbagai kelompok oposisi di Suriah.

Dalam pemungutan suara yang digelar di Kairo, Mesir, pada Ahad lalu, perwakilan negara-negara anggota Liga Arab sepakat untuk merangkul kembali Suriah sebagai anggota. Kesepakatan itu tercapai beberapa hari setelah menteri luar negeri (menlu) Yordania, Suriah, Arab Saudi, Irak, dan Mesir menggelar pertemuan di Amman untuk membahas perihal pencapaian solusi politik untuk krisis Suriah. Kursi keanggotaan diberikan lagi kepada Damaskus menjelang perhelatan KTT Liga Arab yang bakal digelar di Arab Saudi.

Sebelum pemungutan suara itu digelar, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengisyaratkan negaranya masih menolak pencabutan penangguhan keanggotaan Suriah di Liga Arab. “Posisi Qatar jelas bahwa ada alasan untuk menangguhkan keanggotaan Suriah, dan alasan ini masih ada,” ujarnya.

“Kami tidak ingin memaksakan solusi pada rakyat Suriah, dan harus ada solusi politik. Kami tidak mengambil langkah apa pun tanpa solusi politik, dan setiap negara memiliki keputusan dan hak kedaulatannya sendiri,” tambah al-Thani.

Ketika konflik di Suriah pecah pada 2011, Liga Arab memutuskan mendepak Damaskus sebagai anggota. Liga Arab mengecam Assad karena gagal bernegosiasi dengan pihak oposisi dan menggunakan kekuatan militer berlebihan untuk membungkam mereka. Sejak saat itu, Suriah dikucilkan oleh dunia Arab.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler