Akses Jembatan Cidugaleun Ambruk, Pemkab Tasikmalaya akan Buka Jalur Lama

Jalur lama di bawah Jembatan Cidugaleun jadi solusi sementara lalu lintas warga.

Republika/Bayu Adji P
Kondisi di sekitar Jembatan Cidugaleun wilayah Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (8/5/2023).
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Akses Jembatan Cidugaleun di wilayah Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ambruk, sehingga lalu lintas warga terkendala. Sebagai solusi sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya berencana membuka jalur lama yang berada di bawah jembatan untuk alternatif lalu lintas warga.


Sebelumnya dikabarkan bagian Jembatan Cidugaleun ada yang ambruk pada Ahad (7/5/2023) sore. Berdasarkan hasil pengecekan, dilaporkan yang ambruk merupakan oprit atau jalan penghubung dengan jembatan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Endang Syahrudin mengatakan, pihaknya tengah melakukan penanganan dengan menutup saluran air yang menggerus oprit.

“Kami sementara gotong royong untuk menutup saluran air. Karena, akibat dari tekanan air yang masuk, oprit itu terbawa longsor,” kata Endang, Senin (8/5/2023).

Endang memperkirakan oprit jembatan sudah lama tergerus air, hingga akhirnya ambruk pada Ahad lalu. “Kami sementara menutup akses (Jembatan Cidugaleun). Nanti rencananya kami akan memfungsikan lagi jalan lama di bawah. Namun, itu harus diperbaiki dulu, diuruk dulu,” ujar Endang.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya Fuad Abdul Aziz, pihaknya berupaya membuka jalur lama di bawah Jembatan Cidugaleun untuk alternatif lalu lintas warga. 

“Karena itu merupakan jalan lama yang kondisinya saat ini tertutup material, kami sedang mendatangkan alat berat untuk bisa melakukan penanganan. Setelah itu dibersihkan, insyaallah, bisa dilewati orang maupun kendaraan,” kata Fuad.

Fuad mengatakan, ambruknya oprit Jembatan Cidugaleun sebenarnya tidak membuat masyarakat sekitar terisolasi. Menurut dia, ada jalan alternatif yang bisa digunakan masyarakat, tetapi memang harus memutar. 

Karena itu, sebagai solusi sementara ini akan difungsikan kembali jalan di bawah jembatan. Jalan itu disebut merupakan akses utama masyarakat sebelum dibangunnya Jembatan Cidugaleun pada 2016.

 

 

Kepala Polres (Kapolres) Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan setempat untuk melakukan penjagaan di lokasi ketika jalan lama sudah digunakan kembali.

Pasalnya, jalan lama itu merupakan cekdam, yang bisa terendam air ketika arus Sungai Cikunten tinggi. “Jadi, itu tak akan digunakan pada malam hari karena menyangkut keamanan,” kata Kapolres.

Kondisi jembatan

Ihwal kondisi Jembatan Cidugaleun, menurut Fuad, masih aman. Badan jembatan dengan panjang sekitar seratus meter itu disebut tidak mengalami kerusakan. “Kondisi jembatan aman. Hanya opritnya saja yang longsor,” kata dia.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, bagian oprit yang terbawa longsor dan ambruk memiliki panjang sekitar 20 meter, dengan lebar sekitar lima meter. Akibat ambruknya oprit itu, lalu lintas antara Kecamatan Cigalontang dan Kecamatan Sariwangi melalui jembatan menjadi terputus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler