Video Viral Cat in Blender Bikin Warganet Geram

Video cat in the blender beredar luas di media sosial.

Republika/Putra M. Akbar
Kucing (Ilustrasi). Video kucing diblender membuat warganet geram.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya video penyiksaan terhadap kucing yang diberi judul "Cat in Blender". Dalam video berdurasi satu menit enam detik itu, pelaku tampak menyiksa anak kucing dengan memasukkannya ke dalam blender.

Warganet mendapati bahwa kejadian itu terjadi di Cina, dengan pelaku bernama Xu Zihui. Di Twitter, pada 27 April 2023, beredar surat permintaan maafnya yang berisi pengakuan dan penyesalan.

Sementara itu, pada Ahad (7/5/2023), akun Twitter Lee aka Lucas @Lee_LTSG_99 memperlihatkan video "new cat in blender video". Video tersebut memperlihatkan seseorang mengangkat anak kucing yang berada di blender dan memotong kepala yang telah tercabik dengan tang.

Video kekejaman terhadap binatang tersebut mengundang kemarahan dan kesedihan pecinta kucing di media sosial. Warganet pun banyak yang mengutuk kedua konten yang kini telah dihapus karena melanggar peraturan Twitter itu.

"Gue nangis liat dia diblender hidup-hidup. Jahat banget ya. Astaga," tulis musisi Danila Riyadi di akun Twitter-nya, Senin (8/5/2023).

Baca Juga



Gue nangis liat dia diblender hidup-hidup. Jahat banget ya. Astaga.


Di Instagram, akun pecinta kucing Yayasan Rumah Singgah CLOW ikut mengutuk aksi kejam dalam video tersebut. Menurut informasi yang didapatkan CLOW, video itu berasal dari Cina.

"Kalau kejadian di Indonesia, pasti cepat tertangkap. Kita akan tetap cari info detailnya," tulis akun Rumah Singgah CLOW,



Namun, apakah video itu asli? Seorang penulis yang biasa membahas teknologi dan hiburan di laman Diffudle.com, Aarav Sharma membahas tentang video itu. Dalam tulisan tertanggal 6 Mei 2023, Sharma membahas tentang analisisnya tentang video viral "Cat in the Blender".

Menurut Sharma, video itu pertama kali diunggah ke Youtube pada 2005. Sharma menggambarkan bahwa video yang dia maksud memperlihatkan seorang pria memegang kucing dan memasukkannya ke dalam blender.

Pria itu kemudian menyalakan blender dan kemudian terdengar suara kucing menjerit kesakitan. Video diakhiri dengan pria yang mematikan blender dan kucing itu tampak tidak terluka.

Sharma menulis bahwa beberapa berpendapat video itu palsu. Video itu dibuat dengan menggunakan CGI atau efek khusus lainnya. Sementara itu, warganet  lain berpendapat bahwa video tersebut adalah bentuk penyiksaan hewan, dan betul-betul ada kucing yang dilukai dalam pembuatan video tersebut.

Pada 2007, American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA) melakukan penyelidikan atas keaslian video tersebut. Sharma mengatakan penyelidikan menyimpulkan bahwa video tersebut kemungkinan besar palsu dan tidak ada kucing asli yang disiksa dalam pembuatan video.

ASPCA mencatat bahwa audio video tidak cocok dengan gerakan kucing dan kucing itu tampaknya dihasilkan oleh komputer. Terlepas dari apakah video itu asli atau palsu, Sharma menekankan bahwa video itu menimbulkan masalah etika yang serius.

Jika video itu nyata, maka itu adalah kasus kekerasan hewan yang jelas dan harus dikutuk. Jika video tersebut palsu, maka menimbulkan pertanyaan tentang moralitas pembuatan konten tersebut. Selain itu, menurut dia, video tersebut dapat memicu orang lain meniru konten serupa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler