7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh
Panji Gumilang merupakan pendiri utama lembaga pendidikan Al Zaytun
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Prof Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang dikenal sebagai sosok yang sering membuat kontroversi, mulai dari dikaitkan dengan NII, kasus pelecehan seksual, shaf jamaah perempuan pada sholat Id, mazhab Sukarno, hingga kasus salam Yahudi.
Karena itu, alumnus UIN Syarif Hudayatullah Jakarta ini pun mulai banyak dikenal di kalangan masyarakat Indonesia.
Panji Gumilang merupakan seorang pendidik yang membangun Pondok Pesantren Al-Zaytun pada 13 Agustus 1996. Ia lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, pada 30 Juli 1946.
Selama hidupnya, pria yang biasa dipanggil Syekh Panji Gumilang ini memang selalu mencuri perharian dengan cara yang tidak biasa. Lalu apa saja kontroversi yang pernah dibuat Panji Gumilang?
Berikut adalah daftar kontroversi Panji Gumilang yang dirangkum Republika.co.id dari berbagai sumber pada Senin (8/5/2023):
1. Pengikut Mazhab Sukarno
Panji Gumilang mendeklarasikan diri sebagai pengikut Mazhab Bung Karno. Dalam Tausiyah Shalat Jumat yang disiarkan secara langsung lewat akun Youtube Al-Zaytun Official, Jumat (28/4/2023), Panji yang menyebut dirinya sebagai Syekh Panji tersebut mengaku terinspirasi oleh salah satu karya Bung Karno, Di Bawah Bendera Revolusi Jilid 1.
"Syekh ingat karena ditanya orang, ini mazhab apa? Syekh karena mengagumi orang yang pandangannya luar biasa dalam bidang-bidang ini, Syekh bilang mazhabku adalah Bung Karno, Ahmad Sukarno," ujar Panji saat tausiyah usai sholat Jumat.
Panji Gumilang pun berulang kali mengutip salah satu artikel di buku tersebut yang mengulas tentang tabir. Tulisan berjudul Tabir Adalah Lambang Perbudakan dinilai Panji menjadi bukti buah pikir Bung Karno yang mengimplementasikan ajaran Islam rasional.
Meski demikian, dalam tausiyahnya, Panji mengaku berdialog secara imajiner dengan Bung Karno sehingga ditegur oleh sang proklamator. Dia dinilai terlalu berani meletakkan perempuan untuk sholat berjamaah di shaf depan
2. Shaf Perempuan dalam Pelaksanaan Sholat Idul Fitri
Akun Instagram @kepanitiaanalzaytun sempat mengunggah foto shalat Id pada Sabtu (22/4/2023) yang kemudian memicu kontroversi. Dalam foto tersebut, tampak shaf jamaah dibuat berjarak. Selain itu, jamaah perempuan berada di posisi paling depan di antara laki-laki.
Baca juga: Pidato Panjang Panji Gumilang di Hadapan Jamaah Al Zaytun, Sebut Dirinya dengan Syekh
"Kegiatan perayaan Id Al Fithri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun-Indonesia," demikian keterangan caption tersebut yang dikutip Republika.co.id di Jakarta, Ahad (23/4/2023).
Postingan tersebut pun langsung menuai kontroversi dan memancing banyak komentar warganet. Bagaimana tidak memancing, shalat semacam itu bisa dibilang sangat jarang dilakukan masyarakat Muslim Indonesia
3. Salam Yahudi
Diketahui bahwa menyanyikan lagu Havenu Shalom Aleichem yang dilantunkan di Masjid Ma'had Al Zaytun itu terjadi pada peringatan 1 suro atau 1 Muharam tahun 1444 Hijriyah atau pada 2022. Video itu pun menjadi viral lagi setelah aktivis kemanusiaan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina, Muhammad Husein Gaza mengeluarkan kritik keras terhadap Al Zaytun yang menyanyikan lagu itu.
Baca juga: Tampil Depan Pengikut Loyalnya, Syekh Panji Gumilang Buat Pengakuan Soal Awal Al Zaytun
Dalam cuplikan video itu, Panji Gumilang mengajak peserta tidak sekadar membaca assalamualaikum, tetapi juga membaca salam sambil bernyanyi.
"Saya mengajak Saudara untuk mengucap salam yang tidak assalamualaikum saja, (tapi) sambil kita bernyanyi. Saya rasa yang hadir walaupun tidak terlalu pandai saya rasa bisa bernyanyi. Kita ucapkan pada sahabat kita Havenu Shalom Aleichem.”
4. Dukungan untuk Israel
Panji Gumilang juga secara terbuka mendukung dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel. Panji Gumilang melontarkan idenya tersebut saat menteri agama ketika itu Suryadharma Ali, bersilaturahim ke Ponpes Al Zaytun pada Ahad (25/3/2012) lalu.
Di hadapan Suryadharma Ali, Panji Gumilang berharap agar hal tersebut bisa terwujud. "Ini perkenalan dulu. Kita doakan saja semoga hubungan diplomatik dengan Israel bisa lancar,'' kata Gumilang bertempat di kediamannya.
Perkenalan yang dimaksud oleh Gumilang adalah sebuah lagu dari Israel. Lagu dengan irama bertempo cepat itu memiliki syair berbahasa Ibrani. Pelantunnya adalah empat gadis belia yang menjadi santri Al-Zaytun.
Gumilang berdalih dengan membuka hubungan maka Indonesia akan bisa mengambil peran untuk menciptakan perdamaian dunia. Ia juga menampik jika Israel disebut sebagai penjajah. "Israel itu bukan menjajah, tapi sedang membagi dua wilayah saja," ujar dia
5. Dugaan pelecehan seksual
Panji Gumilang juga pernah membuat kontroversi lantaran berurusan dengan kasus pelecehan seksual pada 2021 lalu.
Dia dilaporkan oleh mantan pegawainya berinisial K yang diduga dicabuli Panji Gumilang. Laporan polisi (LP) bernomor LP/B/212/II/2021 diajukan korban melalui tim kuasa hukumnya ke Polda Jabar.
Kuasa hukum pelapor, Djoemaidi Anom, mengatakan, K diduga menjadi korban pelecehan seksual Panji Gumilang.
"Awalnya korban bekerja di bagian marketing di Pasar Cikampek. Namun, kemudian dipindah ke Pesantren Al Zaytun. Sejak ditarik ke tempat baru inilah K menjadi korban pelecehan seksual. Ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya korban membuat laporan polisi," ujar dia
6. Cari perkara dengan guru pesantren
Panji Gumilang juga pernah mencari perkara dengan guru-guru di Pesantren Al Zaytun. Dia akhirnya dipolisikan guru-guru pada 2017 lalu. Saat itu, Panji dinilai telah melakukan dugaan penghinaan dan pelecehan terhadap guru.
Adapun dugaan penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Panji Gumilang yaitu menyuruh para guru membuat surat pengajuan untuk mengajar di tahun ajaran baru. Para guru keberatan dengan aturan ini
Baca juga: Pidato Panjang Panji Gumilang di Hadapan Jamaah Al Zaytun, Sebut Dirinya dengan Syekh
7. Dikaitkan dengan NII
Pada 2011 lalu, nama Panji Gumilang membuat heboh karena dikaitkan dengan gerakan Darul Islam/NII KW9. Namun, dia secara tegas membantah dirinya sebagai Abu Toto yang disebut sebagai petinggi NII KW 9. Saat diwawancara, dia juga menanggapi dengan mengatakan bahwa persoalan NII menurut sejarah Indonesia sudah selesai pada 1962.
Sementara itu, berdasarkan tulisan Martin Van Bruinessen (2008) berjudul "Traditionalist and Islamist pesantrens in contemporary Indonesia" diungkapkan bahwa Pesantren Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang memiliki hubungan yang kontroversial dengan gerakan radikal NII palsu.
Beberapa pengurus Pesantren Al Zaytun diduga memiliki keterlibatan dengan NII dan sebagian besar santri di pesantren ini juga berasal dari keluarga yang terkait dengan NII. Banyak media sudah menyoroti pesantren kontroversial yang dekat dengan Orde Baru ini.