Pegadaian Siapkan Rp 3,8 Triliun Jelang Tahun Ajaran Baru di Kalimantan

Tahun ajaran baru jadi salah satu penyumbang pertumbuhan gadai setiap tahun.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Nasabah melakukan transaksi di Kantor Pegadaian, Kamis (19/8/2021) (ilustrasi). PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) IV Kalimantan menyiapkan dana Rp 3,8 triliun untuk memenuhi peningkatan transaksi gadai dalam rangka pemenuhan kebutuhan tahun ajaran baru sekolah pada 2023.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) IV Kalimantan menyiapkan dana Rp 3,8 triliun untuk memenuhi peningkatan transaksi gadai dalam rangka pemenuhan kebutuhan tahun ajaran baru sekolah pada 2023.

Baca Juga


"Momentum tahun ajaran baru masuk sekolah menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan transaksi gadai setiap tahunnya," kata Manajer Humas dan Protokoler Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Arif Rachman dalam keterangan tertulis yang diterima di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (9/5/2023).

Momentum lainnya yakni menjelang Ramadhan dan pasca-Lebaran. Peningkatan itu didorong tingginya kebutuhan uang kartal untuk berbelanja berbagai keperluan. Menjelang Ramadhan misalnya, banyak pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal untuk menambah barang dagangan guna menyambut Ramadhan dan Lebaran.

"Begitu pun dengan momentum tahun ajaran baru masuk sekolah, banyak masyarakat membutuhkan biaya masuk sekolah dan berbelanja perlengkapan sekolah," kata Arif.

Sedangkan, peningkatan transaksi gadai pasca-Lebaran, didominasi masyarakat yang membutuhkan dana setelah menghabiskan banyak biaya untuk kebutuhan Lebaran. "Jadi, sudah menjadi tradisi tahunan menjelang Ramadhan, transaksi gadai meningkat, biasanya oleh pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal untuk persiapan Ramadhan dan Lebaran," kata dia.

Kemudian, menjelang Lebaran transaksi gadai turun karena banyaknya nasabah yang menebus barang gadainya seiring adanya tunjangan hari raya (THR). Peningkatan kembali terjadi pasca-Lebaran, barang yang ditebus menjelang Lebaran digadai kembali.

Namun, dia memastikan, penurunan transaksi gadai menjelang Lebaran tahun ini, tidak terlalu dalam dibanding periode yang sama tahun lalu. Arif menduga banyaknya masyarakat yang memilih memanfaatkan THR untuk digunakan pulang ke kampung halaman yang membuat volume tebusan barang gadai menjelang Lebaran tidak terlalu tinggi.

Bahkan, tak sedikit yang memilih melakukan transaksi gadai menjelang hari raya dan menambah nilai transaksi gadainya. Apalagi, pandemi Covid-19 sudah berlalu, sehingga masyarakat kembali leluasa melakukan aktivitas di luar termasuk mudik Lebaran.

Lebih dari itu, kenaikan harga emas turut memberi andil yang signifikan, sehingga tak sedikit yang memanfaatkan kenaikan harga emas dengan melakukan gadai emas.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler