Pioli Sebut DNA Milan di Liga Champions Jadi Modal Kekuatan Hadapi Inter

Sejarah tujuh kali juara Liga Champions menjadi penambah kekuatan AC Milan.

EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengatakan, silsilah yang dipegang Rossoneri di Liga Champions menjadi kekuatan tim saat bersiap menghadapi Inter Milan. Milan dan Inter Milan akan dipertemukan pada semifinal Liga Champions, Kamis (11/5/2023) dini hari WIB.

Pertemuan ini akan menjadi yang kelima bagi kedua tim untuk saling berhadapan di kompetisi Eropa. Berbicara dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Pioli memprediksi pertandingan besar yang akan berlangsung pada Kamis itu. Milan menghadapi Inter di leg pertama Euro Derby semifinal Liga Champions.

Milan telah memenangkan turnamen tujuh kali di masa lalu, dengan Real Madrid satu-satunya tim yang lebih sering memenangkannya. Sejarah itulah yang menurut Pioli benar-benar memberi kekuatan pada timnya, bukan tekanan apa pun.

"Itu tidak membebani kami, itu lebih merupakan kekuatan. Tekanan dari sejarah klub telah memberi kami lebih banyak kepercayaan diri, lebih banyak kekuatan, lebih banyak keyakinan. DNA itu ada, klub ini terbiasa dengan momen-momen ini, emosi-emosi ini. Ia tahu bagaimana menjadi protagonis," kata Pioli dikutip dari Sempremilan, Selasa (9/5/2023).

Pioli mengakui tim Milan saat ini berbeda dari yang memenangkan scudetto Serie A Italia musim lalu. Milan yang memenangkan scudetto tahun lalu, lanjut dia, adalah tim termuda dalam sejarah yang melakukannya. "Sebuah klub harus memiliki proyek. Kami sangat jelas, untuk berinvestasi pada pemain muda berbakat dan kemudian memberi mereka waktu untuk tumbuh," katanya.

Salah satu dari Real Madrid dan Manchester City akan menunggu Milan atau Inter di final Liga Champions. Pioli lantas ditanya tentang perbedaan antara Liga Primer Inggris dan Serie A. Menurutnya semua ide, dengan kualitas pekerjaan yang berbeda. Serie A memiliki banyak ide berbeda, gaya berbeda, banyak perbandingan dengan tim dan pelatih yang memiliki sistem permainan berbeda atau yang menafsirkan pertandingan secara berbeda.

"Hal ini menyebabkan pengetahuan yang diberikan oleh berbagai tantangan di tingkat nasional, yang memungkinkan untuk siap menghadapi apa pun yang terjadi di Eropa. Sepak bola Italia telah menderita selama beberapa tahun, tetapi sekarang siap untuk menjadi protagonis lagi," kata Pioli menegaskan.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler