Jalur Gaza Memanas, Cina Serukan Israel Kendalikan Diri

Cina sangat prihatin atas memburuknya konflik Palestina-Israel

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pemerintah Cina menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Beijing mendesak para pihak yang bertikai, khususnya Israel, untuk melakukan pengekangan guna mencegah memburuknya konfrontasi.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah Cina menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Beijing mendesak para pihak yang bertikai, khususnya Israel, untuk melakukan pengekangan guna mencegah memburuknya konfrontasi.

“Saya juga ingin menekankan bahwa Cina sangat prihatin atas memburuknya konflik Palestina-Israel baru-baru ini. Kami meminta semua pihak, khususnya Israel, menunjukkan ketenangan dan pengendalian diri maksimum, menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan serta mencegah eskalasi situasi lebih lanjut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Wang Wenbin dalam pengarahan pers pada Rabu (10/5/2023), dikutip laman Kemenlu Cina.

Sementara itu kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, Jihad Islam, mengatakan salah satu pemimpin militernya telah kembali terbunuh dalam serangan udara yang dilancarkan Israel pada Kamis (11/5/2023) subuh. “Ali Ghali, komandan unit peluncuran roket, dibunuh di selatan Jalur Gaza bersama dengan para martir lainnya,” kata Brigade Al-Quds, cabang bersenjata dari Jihad Islam.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka memang menargetkan Ali Ghali dalam serangannya pada Kamis subuh. Sebelumnya Israel telah membunuh tiga komandan senior Jihad Islam. Pertempuran antara Israel dan Jihad Islam dimulai pada Selasa (9/5/2023) dini hari lalu. Israel melancarkan agresi udara menargetkan fasilitas-fasilitas Jihad Islam.

Jihad Islam membalas serangan tersebut dengan meluncurkan ratusan roket ke wilayah Israel. Berondongan roket itu harus dihalau Israel dengan menggunakan sistem pertahanan udara Iron Dome. Israel pun dilaporkan mengerahkan sistem pertahanan pencegat rudal David’s Sling untuk pertama kalinya. David’s Sling didesain untuk menembak jatuh roket yang ditembakkan dalam radius 100 hingga 200 kilometer.

Sejauh ini serangan Israel telah menewaskan setidaknya 20 warga Gaza, termasuk lima wanita dan lima anak-anak. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengutuk jatuhnya korban sipil di Jalur Gaza akibat pertempuran. Dia mendesak para pihak yang bertikai menahan diri secara maksimal.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler