Zelenskyy: Kami Butuh Waktu untuk Gelar Serangan Balik

Sejumlah kendaraan tempur yang dijanjikan untuk Ukraina belum tiba.

. AP Photo/Efrem Lukatsky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negaranya masih menahan diri sampai mendapatkan lebih banyak kendaraan tempur dari Barat sebelum menggelar serangan balik untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negaranya masih menahan diri sampai mendapatkan lebih banyak kendaraan tempur dari Barat sebelum menggelar serangan balik untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan stasiun televisi Eropa.

"Kami masih butuh sedikit waktu," kata Zelenskyy dalam wawancara itu seperti dikutip BBC, Kamis (11/5/2023).

Ia mengatakan pasukan Ukraina sudah mendapatkan cukup banyak peralatan dari Barat untuk menggelar operasi serangan balik. Tapi sejumlah kendaraan tempur yang dijanjikan belum tiba. Ia mengatakan Ukraina menunggu sedikit lebih lama untuk kendaraan tempur itu untuk mengurangi jumlah korban.

"Dengan (apa yang kami miliki) kami dapat maju dan berhasil, tapi kami akan kehilangan banyak orang, saya kira itu tidak dapat diterima," kata Zelenskyy.

Perang di Ukraina mencapai titik balik, Kiev menggelar serangan balik setelah enam bulan di posisi bertahan. Sementara Rusia menggelar serangan masif di musim dingin tapi gagal merebut banyak wilayah.

Sekutu-sekutu Ukraina di Barat sudah mengirimkan ratusan tank dan kendaraan tempur untuk menggelar serangan balik. Negara-negara Eropa juga melatih ribuan pasukan Ukraina di luar negeri.

Selama berbulan-bulan Moskow berusaha merebut Kota Bakhmut di timur Ukraina. Rusia hampir berhasil menduduki kota itu tapi belum dapat menjadi hadiah atas pertumpahan darah paling mematikan sejak Perang Dunia II.

Beberapa hari terakhir Ukraina mengklaim keberhasilan di pinggir-pinggir kota. Unit-unit tempur Ukraina dan kepala tentara bayaran Rusia, Wagner mengaku brigade Rusia mundur dari sebuah lahan luas di barat daya Bakhmut.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan komentar mengenai laporan tersebut. Tapi dalam pernyataannya juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengakui perang "sangat sulit." Ia mengatakan ia tidak ragu Rusia "akan merebut dan menguasai" Bakhmut.

Di Brussels, seorang pejabat militer Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan perang semakin menjadi pertempuran antara tentara Rusia yang banyak tapi tanpa pengalaman dan dilengkapi senjata tua melawan tentara Ukraina yang lebih sedikit tapi terlatih dan memiliki senjata canggih dari Barat.  

Ketua Komite Militer NATO dari Belanda, Admiral Rob Bauer mengatakan Rusia mengerahkan tank T-54. Tank tempur lama yang dirancang beberapa tahun setelah Perang Dunia II.

Baca Juga


sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler