Pendiri Gerakan Pemuda Hijrah Ustadz Hanan Attaki Dibaiat Masuk NU, Ini 5 Baiatnya

Ustadz Hanan Attaki menyampaikan baiat di bawah bimbing KH Marzuki Mustamar. 

Republika/Mahmud Muhyidin
Ustadz Hanan Attaki menghadiri ngabuburide di Lapangan Blok S, Senopati, Jakarta. (Ilustrasi)
Rep: Muhyiddin Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pendiri Gerakan Pemuda Hijah di Bandung yang juga pendakwah milenial populer di kalangan anak muda Indonesia, Ustadz Hanan Attaki, dibaiat masuk Nahdlatul Ulama. Pembaiatan dilakukan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Setelah menyatakan janjinya untuk taat pada ulama ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), dia pun resmi menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU).


Pembaiatan ini dilakukan dalam acara Halal Bihalal 1444 Hijriyah Keluarga Besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek sekaligus Haul KH Ahmad Noer, KH Mustamar, dan KH Murtadho Amin, di Malang, Kamis (11/5/2023) malam.

Ustadz Hanan Attaki menyampaikan baiat NU di bawah bimbingan Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, KH Marzuki Mustamar. Pembaitan itu juga disaksikan oleh santri dan jamaah yang hadir.

Baca juga : PWNU Jabar Sambut Baik Ustaz Hanan Attaki Bergabung ke NU

Berikut baiat NU yang dibacakan Kiai Marzuki dan diikuti oleh Ustadz Hanan Attaki:  

Bismillahirrrahmanirrahim

Asyhadualla Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. Rodhitu Billahi Robba Wabil Islami Dina Wabi Muhammadin Nabiyya Warasula

1. Saya al-Ustadz Hanan Attaki menyatakan demi Allah benar-benar muslim, mukmin, zahiran wa batinan.

2. Saya Ustadz Hanan Attaki menyatakan berbaiat, bersumpah, mengikuti ajaran akidah, ulama, habaib, kiai dari kalangan ahlussunah wal jamaah

3. Saya Ustadz Hanan Attaki bersumpah, berbaiat, demi Allah benar-benar masuk dan mengikuti jamiyah, jamaah, dan ajaran Nahdlatul ulama, yang ditaksis (didirikan) oleh Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, zaiharan wa batinan, waraditu bizalika.

4. Saya Ustadz Hanan Attaki menyatkaan benar-benar zaharsn wa batinan, menerima sistem bernegara, berbangsa, NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan bimbingan para ulama, para habaib, min ahlissunnah wal jamaah.

5. Selanjutnya, kami menyatakan siap mati membela Islam, siap mati , membela Ahlussunnah wal Jamaah, siap mati membela, memperjuangkan nahdlatil ulama, siap mati untuk NKRI

Lahaula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim...

Baca juga : Polisi Buru Pedagang yang Acungkan Senjata Tajam ke Pembeli di Pasar Gedebage

Setelah menuntun pembacaan baiat tersebut, Kiai Mustamar pun menyampaikan, “Sekalian kami juga sampaikan, kami sudah minta nama Abah dan Umi beliau, saat kita tahlil tadi juga sudah kita ikrarkan kita niatkan juga untuk Umi dan Abah beliau, karena beliau sudah benar-benar NU,” ujar Kiai Mustamar seperti ditayangkan kanal Youtube PonpesgasekTV, Kamis (11/5/2023).

Selanjutnya, Kiai Mustamar pun mempersilakan Ustadz Hanan Attaki untuk menyampaikan beberapa patah kata. Pemuda kelahiran Aceh, 31 Desember 1981 itu pun sangat bersyukur menjadi warga Nahdliyin.

“Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu saya melahirkan saya, karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan dua kali. Yang pertama, dilahirkan jasadnya oleh orang tua biologisnya, dan yang kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya,” ujar pendiri gerakan Pemuda Hijrah di Bandung ini.

 

Pengajian Ustadz Hanan Attaki di beberapa tempat di Provinsi Jawa Timur, termasuk Madura kerap kali dibubarkan dan diadang oleh pengurus GP Ansor. Alasannya, ustaz alumnus Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini dianggap menjadi bagian Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Alhasil, sudah beberapa kali, agenda pengajiannya di beberapa tempat dibatalkan dan didatangi hingga urung terlaksana.

Catatan Republika.co.id, agenda dakwah Ustadz Hanan mulai sering mendapat penolakan sejak 2019. Kala itu, ia dijadwalkan mengisi tausiyah di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), namun akhirnya pengajiannya dibubarkan. Masifnya penolakan dan pembubaran pengajian Ustadz Hanan terjadi sepanjang 2022. Pengajiannya di Jember, Situbondo, Gresik, hingga Sidoarjo semuanya urung terlaksana.

Bahkan pada awal 2023, pengajiannya di Pamekasan, Madura juga sempat ditolak, meski akhirnya dijaga warga sekitar. Hal itu sempat menimbulkan konflik horizontal karena sesama warga yang pro dan kontrak pengajian Ustadz Hanan hampir bentrok.

Baca juga : Viral SPBU Langsung Izin Tutup 15 Menit Ketika Adzan Berkumandang

Ustadz Hanan memiliki nama asli Tengku Hanan Attaki. Laki-laki kelahiran Aceh, 31 Desember 1981, ini merupakan pribadi yang dekat dengan Alquran. Anak kelima dari enam bersaudara ini dikenal cerdas saat masih duduk di sekolah dasar, sehingga ia mendapat beasiswa untuk pendidikannya.

Usai menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Ruhul Islam Banda Aceh, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Al Azhar, Mesir. Pendidikannya di Kairo ini dibiayai oleh beasiswa, karena prestasinya dalam hal tilawatil Alquran. Karena dakwahnya dapat dengan mudah diterima kalangan muda, banyak fitnah yang menghampirinya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler