Ini 5 Serangan Ransomware Terbesar Sepanjang Sejarah

Metode serangan 'ransomware' kini banyak digunakan para penjahat siber.

www.pixabay.com
Serangan siber dalam bentuk ransomware (Foto: ilustrasi)
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden ransomware terus meningkat selama beberapa tahun terakhir di dunia. Metode serangan siber ini dianggap menjadi pilihan bagi para penjahat siber.

Baca Juga


Laman verizon melaporkan melalui security boulevard, dikutip Sabtu (13/5/2023), dari sekian banyak laporan terhadap serangan siber, seperempat di antaranya merupakan ransomware. Sementara dalam laporan 'State of Ransomware 2022', serangan ransomware memengaruhi 66 persen organisasi di 2021, dan 80 persen pada 2020.

Ternyata, ada lima serangan ransomware yang dinyatakan paling besar terjadi di dunia. Serangan ini menunjukkan betapa merusaknya ransomware bagi sebuah perusahaan.

1.WannaCry

Serangan ransomware ini diberi nama 'WannaCry' karena begitu hebatnya menyerang Microsoft. Ransomware yang menyusup ke sistem melalui eksploit Microsoft Windows membuatnya harus ditutup.

WannaCry membuat ribuan tim keamanan siber di seluruh dunia 'menangis' karena menyerang kurang lebih 200.000 komputer di 150 negara. WannaCry mencapai target besar dan kecil melalui bisnis skala menengah hingga institusi besar, seperti National Health Service dan FedEx.

 

2. NotPetya

NotPetya menjadi berita utama terkait serangan siber di dunia. Namun, bukan karena jangkauannya yang masif tetapi karena berada di pusat konflik Ukraina dan Rusia.

Serangan NotPetya pertama kali ditemukan di Ukraina, yakni melalui perangkat lunak akutansi populer. Ukraina menuding Rusia sebagai dalang serangan, tetapi dibantah.

NotPetya menyebabkan kerugian sekitar 10 miliar dolar AS secara global karena berdampak pada perusahaan Merck, Maersk, hingga FedEx. Diketahui, motif utama serangan karena ingin mengganggu infrastruktur Ukraina.

 

 

3. Ryuk

Ryuk merupakan serangan ransomware berskala besar yang disebut berpusat pada sebuah organisasi besar. Pelakunya bisa meminta tebusan hingga 1 juta dolar AS per target. Selain banyak korban, beberapa perusahaan media hingga transportasi terkena dampaknya. 

 

4. Revil

Revil menjadi contoh serangan ransomware as-a-serve (RaaS) atau mirip dengan model perangkat lunak software-as-a-service (SaaS). RaaS terkenal dalam bentuk serangan yang berujung meminta uang tebusan.

Dalam kasus ini, Revil pernah menyerang bisnis makanan dan minuman global JBS, perusahaan game CD Projekt RED, dan Acer. Pada 2022, Rusia mengklaim bahwa pemerintahannya berhasil membongkar gembong Revil dan sudah memenjarakan beberapa aktor di belakangnya.

 

5. DoppelPaymer

 

RaaS dalam nama lain yang juga cukup dikenal adalah DoppelPaymer. Biasanya, serangan ransomware ini hanya menargetkan perusahaan besar dan meminta uang tebusan senilai 1 juta dolar AS. Selain pernah menyerang perusahaan ASUS, DoppelPaymer pernah menargetkan perusahaan energi raksasa ConocoPhilips.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler