Orang Gemuk Berisiko Tinggi Kena Kanker Meski Tampak Sehat Secara Medis

Penelitian terbaru mematahkan anggapan bahwa orang bisa tetap sehat meski gemuk.

Pxfuel
Pria mengukur lingkar pinggangnya (ilustrasi). Sejumlah besar kasus kanker berpotensi dapat dicegah dengan menargetkan koeksistensi masalah metabolisme dan obesitas.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian mengatakan, orang gemuk menghadapi risiko terkena kanker, bahkan ketika mereka tampak sehat secara medis. Tekanan darah normal, kadar kolesterol dan gula darah bukanlah jaminan kesehatan bagi mereka yang memiliki berat badan terlalu banyak.

Para ahli mengungkapkan temuan ini adalah bukti lebih lanjut yang kontradiktif dengan gagasan bahwa orang bisa "gemuk tapi bugar". Dilansir The Sun, Senin (15/5/2023), para peneliti di Lund University di Malmo, Swedia, mempelajari data kesehatan pada hampir 800 ribu orang Eropa. Mereka menemukan bahwa orang gemuk dengan "komplikasi metabolik" paling berisiko.

"Sejumlah besar kasus kanker berpotensi dapat dicegah dengan menargetkan koeksistensi masalah metabolisme dan obesitas," kata penulis studi Dr Ming Sun.

Baca Juga


Pria yang sehat secara metabolik obesitas memiliki 67 persen peningkatan risiko kanker ginjal, dan 42 persen peningkatan risiko kanker usus, menurut para peneliti. Tetapi hubungan antara kanker pankreas dan kanker rektum tidak lagi signifikan secara statistik.

Kelebihan berat badan, tetapi tidak obesitas meningkatkan risiko beberapa myeloma kanker darah sebesar 50 persen. Tapi, yang mengejutkan, baik laki-laki yang sehat secara metabolik maupun yang tidak sehat dengan obesitas lebih rentan daripada kelompok yang sama dengan berat badan normal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler