Meneladani Nabi Muhammad Jadi Pedagang yang Sukses
Nabi Muhammad dikenal sebagai pedagang sukses.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada masa mudanya, Nabi Muhammad ﷺ senantiasa bekerja keras dalam menjalani kehidupan. Beliau ﷺ disebut tidak memiliki pekerjaan tetap, namun Nabi Muhammad ﷺ pernah menggembala kambing dan sukses dalam berdagang.
Dikutip dari buku Perjalanan Hidup Rasul, beliau Shallallahu alaihi wa sallam tidak memiliki pekerjaan tetap, hanya saja banyak riwayat yang menyebutkan bahwa beliau bekerja sebagai penggembala kambing, bahkan menggem balakannya di perkampungan kabilah Bani Sa'd. Disebutkan juga, bahwa beliau menggembalakan kambing milik penduduk Makkah dengan upah harian sebesar beberapa qirath (bagian dari uang dinar). Selain itu, juga disebutkan bahwa ketika berusia 25 tahun, beliau pergi berdagang ke negeri Syam dengan modal dari Khadijah.
Ibnu Ishaq berkata, Khadijah binti Khuwailid adalah seorang saudagar wanita keturunan bangsawan dan kaya-raya. Dia mempekerjakan tenaga laki-laki dan melakukan sistem bagi hasil terhadap harta (modal) tersebut sebagai keuntungan untuk mereka nantinya. Kabilah Quraisy dikenal sebagai kaum pedagang handal. Tatkala sampai ke telinga Khadijah perihal kejujuran bicara, amanah dan akhlak Rasulullah ﷺ yang mulia.
Dia mengutus seseorang untuk menemuinya dan menawarkan kepadanya untuk memperdagangkan harta miliknya tersebut ke negeri Syam dengan imbalan yang paling istimewa yang tidak pernah diberikan kepada para pedagang lainnya, dengan didampingi seorang budak laki-laki milik Khadijah yang bernama Maisarah. Beliau menerima tawaran tersebut dan berangkat dengan barang barang dagangan Khadijah bersama budak tersebut hingga sampai di negeri Syam.
Ketika beliau pulang ke Makkah dan Khadijah melihat betapa amanahnya beliau terhadap harta yang diserahkan kepadanya, begitu juga dengan keberkahan dari hasil perdagangan yang belum pernah didapatinya sebelum itu. Ditambah lagi informasi dari budaknya, Maisarah perihal budi pekerti beliau nan demikian manis, sifat-sifat yang mulia, ketajaman berpikir, cara bicara yang jujur dan cara hidup yang penuh amanah.
Hal ini juga yang membuat Khadijah jatuh hati kepada Nabi Muhammad ﷺ. Saat menikah dengan Khadijah, beliau ﷺ bahkan memberikan mahar sebanyak 20 ekor unta muda.
Semenjak kecil Nabi Muhammad ﷺ juga sudah ikut pamannya untuk berdagang. Ketika Rasulullah ﷺ berusia dua belas tahun, menurut riwayat lain, dua belas tahun dua bulan sepuluh hari, pamannya, Abu Thalib, membawanya serta berdagang ke negeri Syam.