Bank Jatim Perkenalkan JConnect Remittance di Hong Kong
Pengenalan fitur tersebut dilakukan pada rangkaian kegiatan misi dagang.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) memperkenalkan fitur JConnect Remittance bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur yang tinggal di Hong Kong. Pengenalan fitur JConnect Remittance tersebut dilakukan pada rangkaian kegiatan misi dagang dan investasi antarnegara yang digelar Pemprov Jatim.
Direktur Keuangan, Treasury, and Global Services Bank Jatim, Edi Masrianto menjelaskan, JConnect Remittance adalah sebuah layanan perbankan yang disediakan perusahaan untuk mengirimkan uang dalam bentuk valuta asing dari luar negeri ke dalam negeri. Begitu pun sebaliknya. Edi mengatakan, fitur tersebut dibuat untuk memudahkan para pekerja migran yang bekerja di luar negeri untuk mensejahterakan keluarganya.
"Maka dari itu, Bank Jatim membantu para imigran Indonesia untuk mengirim uang kepada keluarganya secara real time selama 24 jam dan tanpa potongan biaya saat menerima uang kiriman lewat JConnect Remittance," ujarnya, Senin (15/5/2023).
Edi menyampaikan, JConnect Remittance merupakan pengembangan layanan pengiriman uang yang bekerja sama dengan Merchant Trade Asia. Fitur tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengiriman uang dengan maksimal transaksi sampai dengan Rp 100 juta. Ia berharap, para pekerja mihran, khususnya yang berasal dari Jawa Timur, dapat lebih cepat dan aman dalam melakukan transaksi pengiriman uang antar negara.
"Sebagai bank milik daerah, kami akan terus melakukan inovasi-inovasi demi memberikan kemudahan bertransaksi untuk masyarakat Jawa Timur di manapun mereka berada," kata Edi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, pertumbuhan investasi di Jawa Timur sepanjang tahun 2022 cukup signifikan. Nilai investasi di Jawa Timur sebelumnya hanya ditargetkan Rp 80 triliun. Namun, nyatanya bisa tembus hingga Rp 110,3 triliun. Dalam penanaman modal asing, Hong Kong masuk urutan ketujuh di Jawa Timur.
"Kami harap setelah kami ke sini untuk bertemu dan bertransaksi, mudah-mudahan ada peningkatan investasi di Jawa Timur dari para investor yang ada di Hong Kong," kata Khofifah.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong, Ricky Suhendar meyakini, gelaran misi dagang dan investasi di Hong Kong bisa menjadi ajang untuk saling bertukar informasi dan pandangan. Baik tentang perubahan yang terjadi di Indonesia maupun Hong Kong.
"Semoga ke depannya transaksi perdagangan antara Hong Kong dan Jawa Timur bisa semakin meningkat lagi dan kerja sama yang sudah direncanakan bisa segera terealisasi," kata dia.