Habib Bahar bin Smith dan Deretan Kontroversi, Teranyar Kasus Ditembak

Habib muda ini mulai populer karena ceramahnya tegas dan keras melawan kemungkaran. 

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong Bahar bin Smith menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (5/4/2022). Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Bahar bin Smith atas penyebaran berita bohong (hoax) terkait penangkapan Habib Rizieq Shihab (HRS) dan kematian enam laskar Front Pembela Islam (FPI) saat ceramah pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Cibisoro, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, pada 10 Desember 2021 lalu. Foto: Republika/Abdan Syakura
Rep: Muhyiddin Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Bahar bin Smith (HBS) dikenal seorang pendakwah yang menuai kontroversi di kalangan publik. Dia kerap berseteru dengan beberapa pihak, sehingga namanya kerap mencuat di kalangan publik, termasuk di media sosial.

Baca Juga


Kali ini, nama Habib Bahar kembali diperbincangkan dan menjadi sorotan media. Pasalnya, ia dilaporkan terkena tembakan pada Jumat (12/5/2023) malam WIB, meskipun hingga kini belum diketahui siapa penembaknya dan lokasinya tidak jauh dari Ponpes Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. 

Bahar bin Smith adalah seorang aktivis dakwah asal Manado kelahiran 23 Juli 1985. Habib muda ini mulai populer karena ceramahnya sangat tegas dan keras dalam melawan kemungkaran dan kemaksiatan.

Pada 2007, Bahar Smith mendirikan Majelis Pembela Rasulullah di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Selain itu, suami dari Fadlun Faisal Balghoits ini mendirikan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kemang, Bogor. 

Saat berceramah, Bahar bin Smith kerap meminta umatnya bertindak amar ma'ruf dan nahi mungkar. Tak sebatas lisan, tapi ia buktikan turun ke jalan untuk menentang kemungkaran. Namun, dalam beberapa pernyataan dan tindakannya menjadi kontroversial hingga terjerat hukum. 

Berikut deretan kontroversi Habib Bahar bin Smith yang dirangkum Republika.co.id dari berbagai sumber: 

1. Dianggap Hina Presiden

Pernyataan Habib Bahar bin Smith dalam sebuah ceramahnya di Palembang sekitar 2016 lalu menuai kontroversi. Ini karena dalam pernyataannya, diduga memuat konten penghinaan.

Hingga akhirnya, pada 2018 lalu Habib Bahar dilaporkan oleh sejumlah pihak ke polisi. Pelapor di antaranya caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Muannas Alaidid. Muannas menyebut, pelaporan itu karena ceramah Bahar dinilainya merendahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Muannas menilai, ucapan Bahar tidak pantas dilayangkan pada seorang kepala negara. Adapun ceramah Bahar yang dipermasalahkan Muannas adalah: ‘Kalo kamu ketemu Jokowi, kamu buka celananya itu, jangan-jangan haid Jokowi itu, kayaknya banci itu'. Ucapan itu, menurut Muannas merupakan pelecehan pada Jokowi.

"Ini bukan kritik atau ceramah yang beradab, jika mau protes silakan, tapi yah jangan melecehkan seperti itu. Tidak pantas juga orang yang disebut habib dan ulama berkata kasar penuh kebencian seperti itu," kata Muannas Alaidid.

2. Aniaya Dua Remaja

Habib Bahar diduga melakukan penganiayaan remaja berusia 17 tahun yang diketahui berinisial MHU dan JA yang berusia 18 tahun. Penganiayaan tersebut dilakukan di Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 1 Desember 2018.

Penganiayaan dilakukan karena kedua anak itu dianggap melecehkan Bahar dengan dandanan mereka yang menyerupai Bahar, yakni dengan mewarnai rambutnya, tetapi belum dipastikan juga apa tujuan mereka menyerupai Bahar.

Kasus penganiayaan ini dilaporkan ke Polres Bogor pada Rabu (5/12/2018) dengan laporan polisi nomor LP/B/1125/XI/I/2018/JBR/Res. Bgr.

Atas kejadian ini, Habib Bahar resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Jawa Barat. 

3. Aniaya Sopir Taksi Online

Pada 2018 lalu, Bahar bin Smith dikabarkan melakukan penganiayaan di kediamannya di Perumahan Bukit Cimanggu, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor. Kejadian bermula saat istri Bahar, Juhana Roqayah, menghubungi korban untuk mengantarkannya ke Pasar Asemka di Jakarta Barat.

Saat pulang, korban sempat mendengar percekcokan antara Bahar dan istrinya. Bahar pun keluar dari rumah dan menaiki mobil yang digunakan korban.

Di perjalanan, Bahar pun melakukan penganiayaan terhadap korban. Menurut pembelaan Bahar, dia melakukan itu semata-mata karena dia mendengar istrinya digoda oleh korban. Bahar pun dijerat Pasal 170 KUHP ayat (2) ke-1 tentang kekerasan dalam dakwaan pertama, dan Pasal 351 KUHP ayat 2 tentang penganiayaan Jo Pasal 55.

 

4. Bertengkar dengan Ryan Jombang

Habib Bahar bin Smith terlibat pertengkaran dengan Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Keduanya disebut bertengkar karena masalah uang.

Kuasa Hukum Ryan Jombang, Kasman Sangaji mengatakan, kliennya mengaku dipukul oleh Habib Bahar. Akibat pukulan itu, Ryan Jombang mengalami luka di bagian wajah.

"Kalau permasalahan awalnya sih tentang uang ya, tapi sudah selesai itu. Kemudian, nggak tahu kenapa Bahar tega melakukan penganiayaan itu," kata Kasman dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/8/2021).

Kasman mengatakan, Habib Bahar disebut telah meminjam uang kepada Ryan Jombang secara bertahap, hingga mencapai total sekitar Rp 10 juta. Dia pun tidak mengetahui, untuk apa uang sejumlah Rp 10 juta itu digunakan oleh Habib Bahar. Hal itu disebutnya menjadi kemungkinan awal perselisihan antara keduanya pada Ahad (15/8/2021).

5. Berkonflik dengan Pimpinan TNI

Pada hari terakhir menjelang pergantian tahun 2022, Habib Bahar bin Smith berdebat keras dengan Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana Achmad Fauzi terkait penyelidikan kasus dugaan ujaran kebencian yang ditangani Polda Jawa Barat (Jabar).

Dari video yang berbedar, terlihat jika konflik yang melibatkan keduanya terkait dengan Jenderal Dudung Abdurachman. Hal itu terkait pernyataan Dudung di podcast Deddy Corbuzier yang menyatakan, "Ia berdoa memakai bahasa Indonesia, karena Tuhan bukan orang Arab". Hal itu kemudian dibalas Bahar yang mengadakan ceramah, yang menyebut "Dudung masih menyembah pohon jika tidak ada ulama atau habib Arab".

 Atas video yang viral tersebut, Bahar dilaporkan Husin Shihab ke Polda Metro Jaya. Kemudian, kasusnya ditangani Polda Jabar, karena lokus ceramah Bahar di Kabupaten Bandung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler