Harry dan Meghan Nyaris Bernasib Seperti Diana Saat Dikejar Paparazi
Kejadian mengingatkan pada kecelakaan yang menimpa Putri Diana di tahun 1997.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pangeran Harry, istrinya Meghan Markle, dan ibu Markle Doria Ragland nyaris memiliki nasib sama seperti Putri Dunia karena diburu oleh paparazi. Pengejaran oleh paparazi berlangsung selama dua jam dan mengakibatkan beberapa tabrakan.
Pada 16 Mei 2023, mereka hadir dalam acara Women of Vision Awards 2023. Kehadiran mereka untuk melihat Markle menerima salah satu penghargaan. Di sana, mereka tampak bahagia dan tersenyum ke kamera saat meninggalkan acara. Namun, itu berubah menjadi bencana ketika mereka dikejar oleh paparazi.
Juru bicara Duke dan Duchess of Sussex mengungkapkan paparazi mengejar mereka tanpa henti setelah acara tersebut.
“Tadi malam, Duke dan Duchess of Sussex dan Nyonya Ragland terlibat dalam pengejaran mobil, yang hampir membawa bencana di tangan sekelompok paparazi yang sangat agresif," kata juru bicara Sussex dalam sebuah pernyataan, dilansir PopSugar, Rabu (18/5/2023).
Pengejaran itu berlangsung selama dua jam dan mengakibatkan beberapa tabrakan yang hampir melibatkan pengemudi lain di jalan, pejalan kaki, dan dua petugas Departemen Kepolisian Kota New York (NYPD). “Cara mereka (paparazi) memperoleh gambar mendorong praktik yang sangat mengganggu dan berbahaya bagi semua orang,” ujarnya.
Menurut cicitan jurnalis Omid Scobie, mobil paparazi terus mengejar Sussex dan Doria ke tempat mereka menginap meskipun telah ditahan oleh petugas kepolisian. Pelanggaran lalu lintas oleh pengemudi termasuk mengemudi di trotoar, melewati lampu merah, membalikkan jalan satu arah, mengemudi sambil memotret dan memblokir kendaraan yang bergerak secara ilegal.
“Foto pasangan yang muncul sebagai hasil dari pengejaran selama dua jam muncul sebentar di Daily Mail, tetapi telah dihapus,” katanya.
Kejadian ini mengingatkan pada kecelakaan yang menimpa ibu Pangeran Harry, Putri Diana tahun 1997 silam. Kala itu, dia sedang berusaha menghindari kejaran agresif paparazi di Paris. Akibatnya, Pangeran Harry berupaya menghentikan taktik melanggar hukum dan berbahaya, yang digunakan beberapa kantor berita untuk mendapatkan informasi.