ASDP Prediksi Jembatan Pulau Balang Berdampak pada Penyeberangan
Jembatan itu diprediksi mengurangi penumpang penyeberangan kapal feri.
REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) memprediksikan jika Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan di Kalimantan Timur telah berfungsi, bakal berdampak terhadap jasa angkutan penyeberangan kapal feri di daerah itu.
Supervisi PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Penajam Cabang Balikpapan, Radmiadi di Penajam, Kamis (18/5/2023), mengatakan, transportasi penyeberangan kapal feri dari Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, menuju Kariangau, Kota Balikpapan, akan terdampak bila Jembatan Pulau Balang telah dioperasikan. "Kami perkirakan jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan kapal feri dari Penajam menuju Balikpapan akan menurun setelah Jembatan Pulau Balang digunakan," kata Radmiadi.
PT ASDP Indonesia Ferry bakal melakukan evaluasi apabila jumlah penumpang terus mengalami penurunan setelah akses darat penunjang Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru bernama Nusantara itu dioperasikan pemerintah pusat. Kapal feri yang melayani penyeberangan Penajam menuju Kariangau saat ini sebanyak 19 unit.
Namun, apabila jumlah penumpang penyeberangan kapal feri terus mengalami penurunan, jumlah kapal feri yang melayani jasa angkutan penyeberangan bakal dikurangi. Nanti ada evaluasi dan kajian berapa kendaraan yang lewat Jembatan Pulau Balang dan kendaraan yang menggunakan jasa penyeberangan kapal feri.
"Kalau ada penurunan jumlah penumpang setelah akses IKN Nusantara dioperasikan, armada yang ada akan dikurangi dan digeser untuk melayani di daerah lain," tambah Radmiadi.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melakukan pengerjaan jalan pendekat Jembatan Pulau Balang sisi Kota Balikpapan untuk akses pendukung IKN Nusantara. Jembatan Pulau Balang yang menjadi jaringan jalan nasional antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan diyakini bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menjadi akses utama menuju ibu kota negara Indonesia baru.
Jembatan yang menghubungkan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan tersebut dibangun dengan panjang 804 meter, lebar 17,5 meter, dengan empat lajur dan tinggi pylon 113,1 meter.