Diculik Alqaidah 7 Tahun Lalu, Dokter Asal Australia Akhirnya Dibebaskan
Dokter Australia tersebut diculik di perbatasan Mali dan Niger pada Januari 2016.
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Seorang dokter Australia yang telah diculik dan ditahan kelompok Alqaidah in the Islamic Maghreb (AQIM) selama lebih dari tujuh tahun akhirnya dibebaskan. Pemerintah Australia berhasil memulangkan dan mengembalikannya kepada keluarganya.
Dokter tersebut bernama Kenneth Elliot (88 tahun). Dia berasal dari Kota Perth. “Kami menyampaikan terima kasih kepada pejabat-pejabat Australia yang telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengamankan pembebasan Dr. Elliot dan memberikan dukungan kepada keluarganya,” kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, Jumat (19/5/2023), dikutip laman Aljazirah.
Elliot dan istrinya, Jocelyn, diculik oleh AQIM di Burkina Faso, tepatnya di dekat perbatasan Mali dan Niger, pada Januari 2016. Selama lebih dari 40 tahun, Elliot mengoperasikan dan mengelola klinik medis di sana. Kliniknya memiliki kapasitas 120 tempat tidur. Tiga pekan setelah penculikan, AQIM memutuskan membebaskan Jocelyn tanpa prasyarat apa pun.
AQIM mengungkapkan, pembebaskan Jocelyn dilakukan karena adanya tekanan publik dan nasihat dari para tetua di kelompok tersebut agar tidak melibatkan perempuan dalam perang. Menurut Penny Wong, setelah berhasil dibebaskan, keluarga Elliot meminta privasi.
“Kami meminta media menghormati keinginan mereka saat ini,” ujar Wong.
Lewat Kementerian Luar Negeri Australia, keluarga Elliot pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pembebasan dokter berusia 88 tahun tersebut. “Kami menyatakan kelegaan kami bahwa Dr. Elliott telah bebas dan berterima kasih kepada Pemerintah Australia dan semua yang telah terlibat dari waktu ke waktu untuk menjamin pembebasannya,” kata keluarga Elliot.
“Pada usia 88 tahun, dan setelah bertahun-tahun jauh dari rumah, Dr. Elliott sekarang membutuhkan waktu dan privasi untuk beristirahat serta membangun kembali kekuatannya. Kami berterima kasih atas pengertian dan simpati Anda,” ujar keluarganya menambahkan.