PPIH Cek Kesiapan Maktab Layani Jamaah Haji di Makkah

Maktab diberi kewenangan oleh Arab Saudi untuk mengurus layanan terhadap jamaah haji.

Kemenag
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid bersama rombongan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memantau kesiapan maktab dalam memberikan layanan kepada jamaah haji di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (20/5/2023). PPIH Cek Kesiapan Maktab Layani Jamaah Haji di Makkah
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memantau kesiapan maktab dalam memberikan layanan kepada jamaah haji di Makkah, Arab Saudi.

Baca Juga


Maktab adalah kantor yang diberi kewenangan pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyiapan layanan jamaah haji, termasuk jamaah asal Indonesia. Saat ini, maktab berubah nama menjadi markaz.

Ada 70 maktab atau markaz yang akan melayani 229 ribu jamaah haji Indonesia. Mereka tergabung dalam Kantor Layanan Asia Tenggara. Maktab bertanggung jawab dalam mempersiapkan layanan akomodasi, transportasi, dan termasuk juga katering, khususnya makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023. Setelah menjalani ibadah Arbain yakni sholat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi, mereka akan berangkat ke Makkah.

"Jamaah kloter pertama diperkirakan masuk ke Makkah pada 2 Juni 2023. Hari ini kita lakukan pengecekan kesiapan maktab dalam memberikan layanan," kata Subhan di Makkah, Sabtu (20/5/2023).

Ikut mendampingi, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Khalilurrahman, dan Sekretaris Daker Makkah Tawwabuddin.

"Kita ingin memastikan seluruh layanan maktab sudah siap sebelum jamaah datang," ujar Subhan usai meninjau sejumlah Kantor Maktab di Iskan Makkah.

Selain akomodasi, transportasi, dan konsumsi, maktab juga bertanggung jawab dalam menyimpan paspor jamaah. Karenanya, setiap maktab harus menyiapkan tempat khusus untuk memastikan paspor jamaah tersimpan dengan aman.

"Setibanya di Makkah, paspor jamaah akan disimpan oleh maktab masing-masing. Jadi maktab harus menyiapkan tempat penyimpanan khusus," jelas Subhan.

Ia mengatakan, paspor jamaah disimpan di maktab agar tidak hilang. Sebagai pengganti identitas, jamaah telah diberikan gelang. Paspor jamaah akan dikembalikan lagi saat mereka akan pulang ke Tanah Air bagi gelombang pertama atau saat mau ke Madinah bagi gelombang kedua.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler