PM Inggris Sebut Cina Sebagai Tantangan Terbesar Saat Ini
Inggris dan negara G7 lainnya berupaya mengurangi tantangan yang ditimbulkan Cina.
REPUBLIKA.CO.ID, HIROSHIMA -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pada Ahad (21/5/2023), Cina merupakan tantangan terbesar dunia untuk keamanan dan kemakmuran. Hanya saja, dia mengingatkan, negara dengan ekonomi yang makmur lainnya tidak boleh berusaha untuk memisahkan diri dari Beijing.
"Cina menimbulkan tantangan terbesar di zaman kita untuk keamanan dan kemakmuran global. Mereka semakin otoriter di dalam negeri dan tegas di luar negeri," kata Sunak setelah acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di kota Hiroshima, Jepang.
Sunak mengatakan, Inggris dan negara-negara G7 lainnya akan melakukan pendekatan bersama untuk mengurangi tantangan yang ditimbulkan oleh Cina. "Ini semua tentang menghilangkan risiko - bukan menghilangkan sambungan," katanya.
"Dengan G7, kami mengambil langkah-langkah untuk mencegah Cina menggunakan paksaan ekonomi untuk mencampuri urusan kedaulatan negara lain," ujar perdana menteri Inggris itu.
Pendahulu Sunak sebagai perdana menteri Liz Truss pada pekan lalu menjadi politisi Inggris paling terkenal yang mengunjungi Taiwan sejak Margaret Thatcher pada 1990-an. Dia mengatakan, Barat seharusnya tidak menenangkan dan mengakomodasi Cina.
Ketegangan meningkat karena Beijing menjadi semakin tegas tentang status Taipei yang diklaim merupakan bagian dari Daratan. Cina pernah menyatakan akan menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan kembali di bawah kendalinya.
Truss mewakili sayap Partai Konservatif menentang pendekatan Sunak terhadap Cina. Keterlibatan London dengan Beijing berada dalam lingkup usaha untuk menjalin bidang-bidang seperti perdagangan dan perubahan iklim sambil mencoba membatasi ancaman keamanan nasional.
Selain masalah hubungan dengan Cina, Sunak juga mengatakan, Inggris akan mulai melatih pilot Ukraina musim panas ini untuk mendukung angkatan udaranya dalam perangnya dengan Rusia.
Bergabung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sunak mengatakan, tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari rekannya itu, tetapi kondisi perdamaian harus didasarkan pada prinsip-prinsip Ukraina.