Spotify dan Apple Music Hapus Lagu Patriotik Penyanyi Palestina Mohammed Assaf, Mengapa?

Lagu tersebut dituduh berisi hasutan untuk memusuhi Israel.

New Arab
Layanan streaming musik Spotify dan Apple Music telah menghapus lagu Palestina
Rep: Desy Susilawati Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan streaming musik Spotify dan Apple Music telah menghapus lagu Palestina "Ana Dammi Falastini" (My Blood is Palestinian) dari platform mereka. Lagu yang dibawakan oleh penyanyi Palestina, Mohammed Assaf dituding berisikan lirik yang menghasut Israel.

Baca Juga


Dilansir dari laman The New Arab, Senin (22/5/2023), Assaf mengatakan dia merasa terkejut lagu andalannya dihapus dari layanan streaming yang banyak digunakan. Hal ini disampaikannya dalam sebuah pernyataan pada Ahad ke Al-Araby Al-Jadeed, situs saudara The New Arab.

"Saya mengecek halaman resmi saya di platform Spotify dan Apple Music, dan kaget lagu 'Ana Dammi Falastini' dihapus," ujar Assaf.

Ia menjelaskan bahwa dirinya mendapat email resmi tentang itu, dengan dalih lagu menghasut musuh zionis. "Yang membuat saya lebih terhormat, lagu saya mengungkapkan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan," lanjutnya.

Lagu yang dirilis pada tahun 2015, yang diterjemahkan menjadi "My Blood is Palestinian", secara luas dianggap sebagai lagu patriotik Palestina yang sering dimainkan atau dinyanyikan dalam acara-acara yang menandai budaya Palestina.

Penyanyi berusia 33 tahun, yang berasal dari Jalur Gaza yang terkepung, mencemooh klaim tersebut, dengan mengatakan, "Tuduhan ini meningkatkan kehormatan saya dan milik tanah air saya, Palestina dan tujuan saya," ujarnya.

Assaf menambahkan jika mereka menghapus lagu ini, itu hadir dalam ingatan dan hati nurani setiap orang Palestina dan setiap orang bebas terhormat yang membela hak rakyat Palestina untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan mereka.

Penyanyi yang berbasis di Dubai itu menambahkan langkah layanan streaming musik itu menunjukkan permusuhan mereka terhadap kebebasan dan keadilan, dan perjuangan Palestina.

Penghapusan lagu Assaf telah memicu kemarahan di kalangan aktivis Palestina di media sosial, yang menyebut platform streaming itu tidak tahu malu dan tidak berdaya.

 

Seorang pengguna, Hamza, menekankan bahwa lagu tersebut (bahkan tidak menyebut Israel dan hanya tentang identitas dan warisan Palestina) namun entah bagaimana masih dipandang sebagai masalah?

Ini bukan pertama kalinya penyanyi Palestina itu menerima permusuhan. Pada tahun 2020, seorang anggota partai Likud Israel berusaha melarang Assaf memasuki wilayah pendudukan Palestina.

Assaf, yang dibesarkan di kamp pengungsi Khan Younis, adalah penyanyi yang sangat populer di Timur Tengah dan Afrika Utara, setelah memenangkan musim kedua acara kompetisi menyanyi 'Arab Idol' pada tahun 2013.

Kemenangan warga Gaza itu dirayakan secara luas di wilayah tersebut dan dianggap penting karena warisan Palestinanya. Setelah kemenangannya, Assaf diangkat sebagai duta perdamaian oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler