Korban Mutilasi Diduga Warga Keprabon, Ini Keterangan dari Tetangga
Lurah Keprabon membenarkan ada pihak kepolisian yang melakukan pemeriksaan.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Salah seorang warga keprabon, Banjarsari, bernama Rohmadi diduga sebagai korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di aliran sungai anak Bengawan Solo beberapa waktu lalu. Menurut keterangan dari salah seorang tetangga, warga RT 02 RW 03, Rosyid (50 tahun) mengaku mengetahui bahwa Rohmadi mempunyai tato naga.
Dimana tato tersebut melebar hingga lengan kanan. "Benar punya tato. Itu naga atau ular memanjang dari punggung nyambung hingga lengan tangan, warnanya hijau," katanya, Rabu (24/5/2023).
Sejauh ini, Rosyid mengungkapkan bahwa Rohmadi sosok yang tertutup karena jarang berkomunikasi dengan tetangga. Sepengetahuannya ia tinggal di sana untuk merawat burung love bird. "Orangnya tertutup, jarang komunikasi sama sebelah-sebelah. Memang kalau pas pulang buat mandi dan mencuci saat ada orang menyapa," katanya.
"Tapi saat love bird ambruk sekitar sebelum Covid-19 sudah jarak ke sini. Terakhir ke sini itu, Kamis (18/5/2023) kemarin pas menerima bantuan beras," kata dia menambahkan.
Sementara itu, Lurah Keprabon Rina Andriani membenarkan sempat ada pihak kepolisian yang telah melakukan pemeriksaan di beberapa lokasi di Keprabon Wetan. Namun, ia mengatakan hingga kini belum ada kepastian jika potongan tubuh tersebut adalah Rohmadi.
"Belum pasti, masih dalam penyelidikan. Kemarin baru kroscek," katanya.
Sebelumnya, Polresta Solo mengungkapkan bahwa ciri-ciri dari potongan tubuh yang ditemukan di aliran anak sungai Bengawan Solo berjenis kelamin laki-laki dan mempunyai tato naga di punggung dan tangan. Hasil tersebut diperoleh usai kerjasama antara tim forensik Polda Jawa tengah dan polres terkait di RSUD Moewardi Solo.
"Jenis kelaminnya adalah laki-laki perkiraan umurnya kurang lebih 40 tahun kemudian ada tanda lainnya yaitu tato gambar naga di bagian punggung kanan dan lengan kanan," kata Kombes Pol Iwan Saktiadi, Senin (22/5/2023).
Iwan menjelaskan bahwa kematian dari mayat tersebut diperkirakan terjadi pada pekan lalu. "Prediksi waktu kematiannya adalah Kamis sampai dengan Jumat dari forensik ya, kemudian diidentifikasi bahwa si mayat ini saat hidupnya adalah perokok," katanya.
Iwan juga menjelaskan bahwa bagian potongan kepala dan tubuh dipastikan satu rangkain. Kendati ada beberapa bagian tubuh yang masih hilang.
"Kemudian yang berikutnya dipastikan bahwa kepala dengan bagian lainnya itu adalah satu serangkaian walaupun masih ada beberapa bagian yang hilang. Itu tapi dipastikan dari forensik tadi itu adalah satu rangkaian," katanya.