Liga Primer Inggris Jadi Kompetisi Paling Kejam Buat Pelatih
Lebih dari separuh tim Liga Primer Inggris mengakhiri musim ini dengan pelatih beda.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liga Primer Inggris terbukti menjadi kompetisi paling kejam buat pelatih. Lebih dari separuh kontestan Liga Primer Inggris akan mengakhiri musim ini dengan pelatih berbeda saat memulai langkah di kompetisi tersebut pada awal musim ini.
Berdasarkan data lembaga kajian statistik sepak bola, CIES Football Observatory, sebanyak 57 persen klub di dunia melakukan pergantian pelatih pada musim ini. Data ini dikumpulkan dari 850 tim di 60 kompetisi kasta tertinggi yang tersebar di seluruh dunia.
Secara khusus, sebelas klub Liga Primer Inggris diketahui telah melakukan pergantian pelatih sejak awal musim ini. Artinya, ada 55 persen perubahan di kursi pelatih di pentas Liga Primer Inggris musim ini.
"Catatan ini menempatkan Liga Primer Inggris menjadi kompetisi paling bergejolak buat pelatih dibanding lima liga top Eropa," tulis laporan Daily Mail berdasarkan data dari CIES Football Observatory, Rabu (24/5/2023).
Catatan statistik ini juga menunjukan tingkat kesabaran pemilik klub terhadap kemampuan pelatih untuk menukangi tim utama klub mereka. Di antara lima liga top Eropa, Serie A menjadi kompetisi yang jarang memakan 'korban' pelatih. Hanya tujuh klub dari 20 klub, atau sekitar 35 persen yang memecat pelatih pada musim ini.
Sebagai perbandingan, 44 persen klub kontestan Bundesliga, atau delapan klub, memutuskan mengganti pelatih. Sementara La Liga dan Ligue 1 mencatatkan persentase 50 persen atau sebanyak 10 klub melakukan pergantian pelatih kepala di tim utama pada musim ini.
Di Liga Primer Inggris, Scott Parker menjadi korban pertama. Pelatih asal Inggris itu dipecat Bournemouth pada 30 Agustus silam. Kemudian, diikuti dengan pemutusan kerja sama antara Thomas Tuchel dengan Chelsea pada September. Selain itu, Brighton juga memutuskan mengakhiri kontrak dengan Graham Potter.
Potter ditunjuk menggantikan Tuchel sebelum akhirnya dipecat Chelsea pada April silam. Selain tiga klub tersebut, Wolverhampton Wanderers, Aston Villa, Southampton, Everton, Leeds, Crystal Palace, Tottenham Hotspur, dan Leicester City melakukan setidaknya satu pergantian pelatih pada musim ini.