Dengan FMC, Telkom Yakin Bisa Turunkan Capex Hingga 10 Persen
Selama ini capex Telkom secara grup cukup besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk meyakini implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) akan meningkatkan efisiensi pada belanja modal atau capital expenditure (capex). Dalam lima tahun ke depan, capex Perseroan diperkirakan bisa turun sekitar 10 persen.
"Total capex sekarang mencapai 25 persen dari revenue, dengan adanya FMC capex bisa ditekan menjadi 22 persen dari revenue," kata VP Investor Relations Telkom Edwin Sebayang, Kamis (25/5/2023).
Selama ini capex Telkom secara grup cukup besar karena setiap anak usaha memiliki alokasi anggaran tersendiri. Setelah adanya FMC yang mensyaratkan penggabungan Telkomsel dan IndiHome, capex yang dikeluarkan akan lebih efisien di bawah pengelolaan Telkomsel.
Sementara opex dalam lima tahun ke depan diperkirakan akan mengalami efisiensi secara bertahap hingga sekitar Rp 1,6 triliun sampai dengan Rp 1,9 triliun. Edwin memperkirakan efisiensi capex dan opex ini pada akhirnya akan dapat meningkatkan EBITDA Perseroan.
"EBITDA diperkirakan akan ada kenaikan sekitar Rp 500 miliar di 2023, dan diekspektasikan pada 2024 bertambah jadi Rp 1,8 triliun," ucapnya.
Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) akan terwujud melalui integrasi layanan fixed broadband IndiHome ke Telkomsel. Adapun proses integrasi IndiHome ke Telkomsel tersebut ditargetkan rampung pada 1 Juli 2023.