Menteri BUMN Ingatkan BUMN-BUMN Karya Harus Memiliki Keahlian

Kementerian BUMN sudah memiliki roadmap untuk mentransformasi BUMN karya.

Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Gedung Menara Danareksa pada Jumat (26/5/2023). Lokasi Menara Danareksa berada tepat di sebelah kantor Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan perusahaan BUMN-BUMN Karya harus memiliki keahlian (expertise) agar penugasan yang dilaksanakan dapat menghasilkan pembangunan yang baik.

Baca Juga


"PT PP merupakan salah satu BUMN karya yang sangat sehat dan punya kunci kekuatan yakni expertise atau keahlian dalam pembangunan gedung. Itulah mengapa kita sejak awal sekadar mengingatkan BUMN-BUMN Karya itu harus punya expertise," ujar Erick Thohir dalam acara Peresmian Menara Danareksa di Jakarta, Jumat.

Erick mengatakan dirinya mengapresiasi penugasan-penugasan yang diberikan kepada PT PP menghasilkan pembangunan yang sangat bagus. Hal tersebut tentunya karena fokus keahlian PT PP dalam pembangunan gedung.

"Di situlah ke depan saya berharap PT PP bisa mulai mengonsolidasikan BUMN Karya lainnya yang memang memiliki keahlian seperti ini," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan terus mendorong penyehatan di BUMN karya. Kementerian BUMN sudah memiliki peta jalan atau roadmap untuk mentransformasi BUMN karya.

Menurut Erick, pihaknya memperbaiki portofolio dan melakukan re-grouping, serta konsolidasi agar BUMN-BUMN karya bisa memiliki spesialisasi dan keahlian sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Upaya refokus BUMN-BUMN Karya harus dengan expertise atau keahliannya, merupakan salah satu bagian dalam peta jalan atau roadmap konsolidasi BUMN Karya yang disusun Kementerian BUMN bersama Boston Consulting Group.

Pembangunan infrastruktur, kata Erick, adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik Indonesia yang saat ini masih 23 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler