Pendukung Yakin, Erdogan Menang Bersamaan dengan Perayaan Penaklukan Konstantinopel 1453

Pengamat menilai ada demoralisasi pada pendukung capres oposisi.

EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Spanduk pilpres terlihat di antara pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan yang ikut kampanye di Istanbul, Jumat (26/5 2023).
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL – Rakyat Turki kembali mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada Ahad (28/5/2023). Suara mereka menentukan siapa presiden lima tahun mendatang, apakah pejawat Recep Tayyip Erdogan atau capres oposisi Kemal Kilicdaroglu. 


Kali ini juga debut bagi pemilih mesti ke TPS untuk kedua kalinya guna memilih pemimpin negara. Selama 20 tahun terakhir, biasanya Erdogan langsung menang di putaran pertama pemilu. Tak heran jika banyak pemilih merasa tak biasa. 

‘’Ada perasaan aneh. Saya merasa pemilu sudah selesai tetapi ternyata ada lagi pada Ahad nanti,’’ kata Soner Ugurlu (49), sambil menyeruput teh bersama teman-temannya di lingkungan Tophane, Istanbul seperti diberitakan Aljazirah, Jumat (26/5/2023). 

 

Baca Juga: Seputar Pemilu Turki Putaran Kedua yang Berlangsung Besok

 

Meski demikian, Ugurlu mengaku akan tetap menuju TPS pada Ahad mendatang. TPS dibuka pukul 08.00 dan tutup pukul 17.00 waktu setempat. ‘’Tentu saya akan mencoblos lagi tetapi ini aneh sebab semuanya terlihat lebih tenang dibandingkan dua pekan lalu,’’ ujarnya. 

Para pendukung Erdogan bersikap sebaliknya, antusias. Mereka meyakini pada Senin (29/5/2023) saat hasil pemungutan suara diketahui, Erdogan kembali menjabat presiden. Erdogan akan menentukan masa depan Turki. 

‘’Saya pikir, kita akan melihat Erdogan memulai lima tahun masa jabatan berikutnya bertepatan dengan perayaan 1453,’’ kata Osman Cakir (22), mahasiswa dari Istanbul, merujuk peringatan penaklukan Istanbul oleh Turki Usmani. 

Laman berita Daily Sabah menyebut, Istanbul sebelumnya ibu kota Kekaisaran Byzantium atau dikenal dengan sebutan Konstantinopel, berhasil ditaklukkan Turki Usmani di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II pada 29 Mei 1453.

Penaklukan ini tak dipandang biasa sebagaimana kejatuhan kota lainnya. Namun, peristiwa tersebut dianggap sebagai titik balik baik bagi sejarah Turki maupun dunia. Tahun ini, perayaan untuk yang ke-570 kalinya. 

Menurut Hurriyet, perayaan penaklukan ke 563 tahun dilakukan pada 29 Mei 2016, dengan upacara besar. Presiden Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yıldırım bersama sekitar satu juga orang lainnya merayakannya di Yenikapı Square.

Turki di Persimpangan - (Republika)

 

Bagi pendukung Kilicdaroglu putaran kedua agak menipiskan harapan. Sebab, 14 Mei lalu mereka yakin kandidatnya bisa menang mudah apalagi lembaga survei memprediksi Kilicdaroglu menang dalam satu putaran atas Erdogan.

‘’Sebelum 14 Mei saya berharap Erdogan tersingkir tetapi sekarang sepertinya dia tak bisa dikalahkan,’’ kata Olcay pengusaha toko baju di Cihangir, distrik fesyen di Istanbul. Olcay yang menolak menyebut nama lengkapnya, menyatakan semua lelah dengan perjuangan ini. 

Berk Esen, asisten profesor ilmu politik di Sabanci University, Istanbul mengatakan, ada demoralisasi pada pihak oposisi. Di tengah krisis ekonomi, lambatnya respons pemerintah selama dan setelah gempa Februari 2023, Erdogan masih saja meraih suara hampir 50 persen. 

‘’Keadaan ini benar-benar membuat pemilih oposisi kecewa, popularitas Erdogan masih tinggi di mata pemilih,’’ kata Esen. Rasa kecewa juga mencuat sebab kepemimpinan oposisi dan lembaga survei melambungkan harapan tetapi ternyata tak sesuai dengan kenyataan. 

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pada Ahad, 28 Mei masih tinggi meski tak mencapai 89 persen seperti di putaran pertama pilpres. ‘’Mungkin bisa mencapai 84-85 persen,’’ kata Esen. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler