Cina Ambil Langkah Konkret Selesaikan Krisis Ukraina

Cina akan memperkuat dialog dengan semua pihak termasuk Rusia.

EPA-EFE/DNIPROPETROVSK OBLAST STATE ADMINISTR
Foto selebaran yang dirilis oleh Administrasi Negara Regional Dnipropetrovsk Ukraina menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api di lokasi fasilitas yang terkena serangan rudal, di Dnipro, Ukraina tenggara, Jumat (28/4/2023), di tengah invasi Rusia.
Rep: Lintar Satria Zulfikar Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri Cina mengutip perwakilan khusus Eurasia Li Hui mengatakan Cina akan mengambil langkah konkret untuk mencari solusi politik krisis Ukraina. Li mengatakan posisi Cina mengenai Ukraina selalu adil dan objekif.


Menurut Li, Cina selalu mendorong perdamaian dan mempromosikan perundingan. Kementerian mengatakan hal ini Li sampaikan saat bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Deputi Menteri Pertahanan Rusia Andrey Rudenkon dan Mikhail Galuzin.

"Cina selalu mengikuti tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, berpegangan pada posisi objektif dan adil, aktif mendorong perdamaian dan perundingan damai, memutuskan posisi sesuai kepentingannya sendiri dan selalu berpegang teguh pada perdamaian dan dialog," kata Li seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Cina, Sabtu (27/5/2023).

Dalam cacatan Kementerian Luar Negeri Cina, Li dan pejabat-pejabat tinggi Rusia berbagi pandangan mengenai hubungan Cina dan Rusia serta penyelesaian politik mengenai krisis Ukraina. Kedua belah pihak sepakat kunjungan Presiden Xi Jinping baru-baru ini ke Rusia memperdalam kepercayaan politik dua negara.  

Kunjungan Li ke Rusia merupakan pemberhentian terakhir dari tur multinegara. Beijing mengatakan tur itu bertujuan membahas "penyelesaian politik" untuk krisis Ukraina. Kementerian Luar Negeri mengutip Li yang mengatakan Cina akan memperkuat pertukaran dan dialog dengan semua pihak termasuk Rusia.

Kedua belah pihak sepakat memperkuat koordinasi strategis bilateral dan multilateral dan pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler