Tanda dan Gejala Kanker Ovarium yang Mirip Sakit Biasa
Gejala kanker ovarium tidak khas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis ginekologi onkologi, Toto Imam Soeparmono, menjelaskan ada empat tanda awal yang bisa menjadi gejala kanker ovarium. Tanda merupakan kondisi objektif yang dapat diidentifikasi oleh orang lain, sementara gejala merupakan kondisi subjektif yang dapat dirasakan penderita.
Beberapa tanda dan gejala kanker ovarium bersifat tidak spesifik. Keluhan itu dapat juga dirasakan oleh perempuan tanpa kanker ovarium karena kondisi lain.
"Gejala kanker ovarium tidak khas, pada stadium dini tidak ada gejala," kata dr Toto dalam webinar "Kampanye 10 Jari: Jangan Abai, Segera Deteksi Dini Kanker Ovarium" yang disimak di Jakarta, Sabtu (27/5/2023).
Tanda awal kanker ovarium, yaitu perut kembung, nyeri panggul atau perut, sering buang air kecil, dan nafsu makan berkurang. Namun, ada tanda kanker ovarium yang lebih jelas, misalnya perut membesar.
Dokter Toto mengatakan ada pasien yang terkadang bisa merasakan ada perpindahan massa seperti bola, yang bergeser dari kiri ke kanan saat duduk. Beberapa karakteristik gejala kanker ovarium, yaitu gejala baru/tiba-tiba muncul, sering terjadi, semakin parah, dan menetap atau persisten.
Sebagai golongan silent killer, dr Toto mengakui bahwa kanker ovarium sulit dideteksi. Oleh karenanya, deteksi dini menjadi sangat penting.
Deteksi dini yang paling gampang adalah menggunakan USG. Pertama yang diperiksa ialah indung telur. Normalnya, ukurannya sekitar 3 cm, tetapi jika berubah menjadi 5 cm maka ada sesuatu yang tidak beres.
Kedua, pemeriksaan tumor marker, misalnya CA-125 (cancer antigen/125) atau penanda tumor terkait kanker ovarium. Normalnya, CA-125 angkanya kurang dari 30 – 35 U/mL. Jika kadar CA-125 di atas 35 U/mL, maka 70 persen kanker ovarium.
"Jadi ada nilainya, nilai positif. nilai negatifnya. Ya tentu yang lebih canggih lagi itu pemeriksaan mutasi gen, tapi nunggu pemerintah yang kasih kesempatan untuk periksa, soalnya mahal," ujar dr Toto.