Iran Berhasil Kembangkan Rudal Hipersonik dan Siap Diluncurkan
Pentagon menyatakan AS skeptis terhadap pernyataan soal rudal hipersonik Iran
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Korps Garda Revolusi Iran mengatakan, negara tersebut sedang mempersiapkan peluncuran rudal hipersonik dalam waktu dekat. Hal itu disebut bakal menjadi sebuah lompatan besar di bidang pengembangan rudal.
“Rudal hipersonik telah lulus uji dan akan segera diluncurkan,” ujar Kepala Unit Kedirgantaraan Garda Revolusi Iran Amirali Hajizadeh, Senin (29/5/2023), dilaporkan kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim.
Dia menjelaskan, rudal hipersonik memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver keluar masuk atmosfer. “Rudal baru (Iran) ini mampu melewati semua sistem pertahanan rudal. Rudal ini menargetkan sistem anti-rudal musuh dan merupakan lompatan besar di bidang rudal,” katanya.
Pada November 2022 lalu, Hajizadeh membuat klaim awal bahwa Iran telah mengembangkan rudal hipersonik. Amerika Serikat (AS) sebagai pihak yang selalu mengkritik proyek pengembangan rudal Iran meragukan klaim tersebut. Pentagon menyatakan AS skeptis terhadap pernyataan Hajizadeh.
Rudal hipersonik dapat terbang dengan kecepatan setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Ia mengikuti lintasan rumit yang membuat intersepsi menjadi sulit. Tidak seperti rudal balistik, rudal hipersonik melakukan perjalanan di ketinggian rendah di atmosfer, berpotensi memungkinkan mereka mencapai target dengan lebih cepat.
Pekan lalu, Iran telah berhasil menguji rudal balistik Khorramshahr generasi ke-4 dengan nama Khaibar. Rudal tersebut mampu membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram dengan daya jangkau mencapai 2.000 kilometer.
“Rudal balistik terbaru Iran dan produk teranyar dari Organisasi Industri Dirgantara (AIO) Kementerian Pertahanan diresmikan hari ini dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh menteri pertahanan,” kata kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), Kamis (25/5/2023).
IRNA mengungkapkan, rudal balistik diberi nama Khaibar, mengacu pada kastil Yahudi yang dikuasai oleh pejuang Muslim pada masa awal Islam. Iran, yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, mengatakan, senjatanya mampu mencapai pangkalan Israel dan Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut.
"Pesan kami kepada musuh Iran adalah bahwa kami akan membela negara dan pencapaiannya. Pesan kami kepada teman-teman kami adalah kami ingin membantu stabilitas kawasan," kata Menteri Pertahanan Iran Mohammedreza Ashtiani, dikutip laman Al Araby.