Sepanjang 2022, Laba Pertamina International Shipping Melonjak 63 persen

Dalam RUPS yang dihadiri Dirut Pertamina, PIS mampu meraup laba 205,1 juta dolar AS

dok PIS
PT Pertamina International Shipping menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2022 pada Rabu (31/5/2023). RUPS turut dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina International Shipping menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2022 pada Rabu (31/5/2023). RUPS turut dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati selaku pemegang saham mayoritas Pertamina International Shipping , Komisaris Pertamina Pedeve Indonesia Gusnida, dan President Director of NYK Line Indonesia Hideaki Hamanakan yang merupakan perwakilan Nippon Yushen Kabushiki Kaisha selaku mitra strategis Pertamina International Shipping. 


Rapat antara lain membahas tentang kinerja Pertamina International Shipping  selama 2022 yang sangat positif dengan sejumlah capaian, di antaranya perolehan laba sebesar 205,1 juta dolar AS atau naik sebesar 63,46 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. 

“Selain itu pada 2022, perseroan juga berhasil menyelesaikan investment & strategic alliance dengan NYK, menyelesaikan pembelian kapal MT PIS Precious  dan membuka kantor cabang PIS Middle East di Dubai,” ujar CEO PIS Yoki Firnandi dalam keterangan tulis, Kamis (1/6/2023).

Para pemegang saham mengapresiasi sejumlah capaian yang ditoreh oleh Pertamina International Shipping selama tahun kerja 2022. 

“Melihat dengan apa yang dihasilkan oleh PIS pada 2022, pemegang saham cukup optimistis bahwa PIS memiliki  capability secara organisasi dan jajarannya untuk terus berkembang,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. 

Nicke menekankan agar Pertamina International Shipping terus menjalankan rencana-rencana strategis jangka panjang, sekaligus terus mengikuti perkembangan industri energi secara global. Nicke secara khusus mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin dengan NYK yang diyakini bisa membuka pasar baru, terutama dalam hal pengangkutan bisnis LNG. 

“Jika kita lihat infrastruktur dari hulu hingga hilir, ini menjadi modal sangat kuat untuk dikembangkan juga ke produk lainnya seperti hidrogen, amonia. Semakin luas pintu bisnis yang terbuka pastinya, dan tentunya ke depan diperlukan investasi yang besar jadi dari sisi kemampuan finansial perlu ada suatu lompatan,” tambahnya. 

Dia menjelaskan kerja sama antara Pertamina International Shipping  dan NYK selaku mitra global bisa mendatangkan potensi-potensi sumber daya dan juga mendorong bisnis Pertamina International Shipping  ke level lebih tinggi di pasar global.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler