Mourinho Didakwa UEFA Akibat Kata-Kata dan Perilaku tak Pantas di Final Liga Europa

Mourinho memaki wasit Anthony Taylor selepas pertandingan.

EPA-EFE/ANNA SZILAGYI
Pelatih AS Roma Jose Mourinho didakwa UEFA karena sikapnya dan kata-katanya yang tak pantas ke wasit Anthony Taylor pada final Liga Europa.
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Pelatih AS Roma Jose Mourinho resmi didakwa UEFA. Ini buntut dari situasi yang terjadi selama final Liga Europa antara Roma melawan Sevilla di Budapest, Hungaria, dan juga setelahnya. Sampai 120 menit berakhir, duel di Puskas Arena, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB, berkesudahan imbang 1-1. Pemenang ditentukan lewat adu penalti. Pada tahapan itu, wakil Italia terkapar.

Baca Juga


Ada banyak ketegangan saat pertandingan berlangsung. Bahkan berlanjut setelahnya. Mourinho sering sulit mengendalikan amarahnya.

"Mou mendapat dakwaan karena menggunakan bahasa yang menghina atau kasar terhadap ofisial pertandingan," demikian laporan yang dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (3/6/2023).

Detail hukumannya belum diumumkan. Pasalnya harus ada komunikasi kedua belah pihak. Mou berhak mengajukan pembelaan dirinya. Namun mengingat berbagai insiden yang terjadi sepanjang laga yang saling terkait, Mou berpotensi mendapatkan hukuman larangan lebih dari dua pertandingan seperti biasa hukuman untuk "menghina atau mengarahkan bahasa kasar kepada ofisial pertandingan."

Saat di Budapest, kericuhan pecah sehingga petugas berwenang mengantar Taylor ke tempat yang aman. Kemudian di Bandara, wasit asal Inggris itu menjadi sasaran pelampiasan amarah para penggemar Roma.

Dalam konferensi pers, Mourinho menyebut Taylor seperti orang Spanyol karena dinilai terlalu menguntungkan Sevilla. Sewaktu hendak meninggalkan stadion, ia kembali mengeluarkan omelan terhadap pengadil tersebut. Ia menyebut Taylor memalukan menggunakan kaata-kata yang kasar.

UEFA bertindak. Bukan hanya the Special One yang dipantau. Dua klub yang bertanding juga mendapat serangkaian dakwaan. Total 13 kartu kuning dikeluarkan Taylor di final penuh emosi.

Bagi kubu Roma, wasit Inggris itu dianggap membuat sejumlah keputusan kontroversial. Salah satunya ketika ia enggan mengusir Erik Lamela. Kubu I Lupi juga meyakini, mereka seharusnya mendapat penalti saat Fernando handball di area terlarang. Taylor bahkan tidak melihat monitor di pinggir lapangan dan dengan tegas mengabaikan keluhan tersebut. 

Masih banyak hal yang memicu ketegangan. Mourinho sampai sulit mengendalikan dirinya. Ia berkonfontrasi dengan Taylor saat menuju bus tim.

UEFA mengatakan pada Jumat (2/6/2023) bahwa mereka "mengutuk keras perilaku kekerasan" yang ditujukan kepada keluarga Taylor dan meminta para pemain, pelatih, dan penggemar untuk menghormati wasit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler